That’s what I watched in “Eternal Sunshine of The Spotless Mind”. Film ini bercerita tentang sepasang muda-mudi yang merajut cinta. Joel Barish (Jim Carrey), yang merasa dikhianati oleh kekasihnya Clementine (Kate Winslet) memilih jalan yang pernah dilakukan kekasihnya, yakni menghapus segala ingatan tentang semua hal yang pernah mereka lalui.
Namun, saat penghapusan memori terjadi, Joel merasa bahwa ia sangat mencintai Clementine dan tak ingin menghapus kenangan tersebut. Karena kenangan-kenangan itu merupakan “eternal sunshine” baginya.
C’est la poetique film! Je suis serieux! Pour moi, kenangan-kenangan bersama keluarga, teman, sahabat, dan orang-orang terkasih yang membuat kita hidup... Rasanya sangat janggal bila kenangan itu diambil paksa dari otak kita (sounds like we were kissed by Dementor, isn’t it?)
Nah, pas diri kita labil, kita pasti memutuskan untuk menghilangkan sejarah kita dengannya. Bahkan, kita pasti menyesal kenapa kita pernah berjumpa ketika akhirnya harus berpisah. Tapi, coba deh pikir ulang! Tanpa kenangan dan harapan, where’s the sunshine? Lagipula, setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahan kan? Baik cepat atau lambat..
Aku berharap kenangan yang abadi adalah ketika aku berdakwah dan berjuang di jalan-Nya bersama orang-orang yang memiliki visi, misi, serta cita-cita yang serupa...
Can’t imagine if I lost many memories of that, lebih-lebih kenangan akan Allah...jangan sampai hilang deh! Astaghfirullah!!
Ps. Wanna know the ending? Just watch it! Memang sih, namanya film Barat pasti ada adegan-adegan yang tidak sesuai dengan aturan, di skip aja!
Ps2. Makasih banyak buat semua yang telah memberikan kenangan-kenangan pada diri ini, karena kalianlah saya hidup dan berwarna...
Ps3. Because you, I learn to manage my life!!! Kuambil sepotong hatiku yang berada dalam hatimu dan sebagai gantinya kuberikan sepotong hatimu yang pernah berada dalam hatiku...
No comments:
Post a Comment