Saturday, December 12, 2009

Mendeteksi Keimanan

Power tends to corrupt
Absolute power corrupts absolutely
-Lord Acton-

Kata-kata Lord Acton di atas terngiang-ngiang kembali ketika hari ini saya mengikuti pengajian bulanan di Masjid Al-Muhajirin. Kali ini, Ali Muchtar Ngabalin, MA., mantan anggota DPR RI yang mengisinya. Bang Ali, begitu beliau di sapa, memulai ceramahnya dengan pernyataan bahwa kondisi iman setiap orang berubah. Karenanya sangat sulit mendeteksi tingkat iman karena kondisi iman itu sendiri berubah-ubah. Kata Bang Ali, rusaknya suatu negara karena seseorang tidak tahu apa yang harus dia perbuat atau dia lakukan.

Kemudian pembicaraan beralih kepada masalah keluarga. Semua pemangku kekuasaan, menurut Bang Ali, tidak boleh berbohong pada istri dan anak-anaknya (jadi sama orang lain boleh dong Bang? :P). Kemudian Bang Ali menceritakan keistimewaan menjadi suami dan istri, salah satu informasi yang baru saya ketahui adalah bila sepasang suami istri berhubungan badan saat Ramadhan, maka dendanya yakni puasa dua bulan berturut-turut dibayar oleh suaminya.

Lalu bagaimana agar iman kita--meski naik turun pasang surut--tetap stabil? Perbaharuilah iman-iman kita dengan kalimat tauhid, Laa Ilaha Illallah. Menurut Bang Ali, kota metropolitan yang sarat godaan membuat setiap individu didalamnya harus selalu membina dirinya dengan keimanan. Hendaklah kita takut apabila suatu hari nanti kita tidak dapat mewariskan kepada anak-anak kita sehingga anak-anak kita nanti menjadi miskin, baik miskin jiwa, akal, dan harta.

Bang Ali mengungkapkan bahwa Ibu haruslah jadi contoh (role model) dalam menutup aurat. Ada tiga hal yang dapat membuat anak tumbuh dengan baik, yakni: pemerintah membuat sistem yang baik untuk anak-anak dan generasi muda, lingkungan sekolah anak yang baik, dan lingkungan rumah yang baik.

Sebagai penutup, Bang Ali memberi tiga nasihat, yakni:
a. Jangan memberi makan istri dan anak-anak dengan harta yang haram
b. Jangan mengulangi perilaku bohong berulang-ulang
c. Berniatlah untuk shalat di tengah malam (qiyamul lail)

Jadi, sudah seberapa jauhkah kita dari keimanan? Coba tanyakan pada hati nurani masing-masing!

ps. Untuk melihat profil Ali Muchtar Ngabalin bisa diklik disini

ps2. Berbicara tentang hijab, saya menemukan tulisan bagus dari buku Hijaab Wali, mungkin postingan selanjutnya akan saya tulis mengenai hal itu.

No comments: