Jawasti Hasugian
sayup-sayup sampai
meningkahi gelombang kesepian malam
wahai laut jawa, selat malaka
wahai gelombang angin buritan
dengarlah dendang durjana
lelaki tua putra madura
malampun larut
ikan tidur di dasar laut
hatipun gundah
anak cucuku di jakarta
bulan tepang bulan purnama
dua mata disampingnya
lelaki ini lahir di sumatra
dimana itu kuburan bunda
wahai gelombang larut
lelaki ini kawin laut
jika berhenti detak jantungnya
pulau mana kan dipilihnya
pulau pandan jauh di tengah
pulau madura ujung jawa
wahai, jika berhenti detak jantungnya
didasar laut kuburnya
Keren ya? Lagu ini dikutip dari Museum Bahari saat saya mengikuti Farewell Party Yellow Spot kemarin. Kata pemandu acara ini, Akhyar, Museum Bahari tadinya merupakan pelabuhan Sunda Kelapa. Di sana terdapat jejeran kapal-kapal pengangkut dagangan. Saat memasukinya, nuansa laut amat terasa. Dan, favorit saya di tempat ini adalah sebuah lukisan ujung kapal saat membelah lautan dengan awan biru dan ombak yang lembut di tengahnya. Lukisan ini membuat saya ingin ikut masuk ke dalamnya dan menjelajahi dunia. Letaknya berada di lantai dua Museum Bahari dekat dengan lukisan pahlawan wanita Malahayati.
Kalian ingin tahu cerita farewell-nya? Insya Allah dalam waktu dekat akan saya post di sini. Nantikan!
No comments:
Post a Comment