Berhubung hari ini tak ada acara dan mama minta ditemani ke pengajian, ok, aku memutuskan untuk ikut. Lagipula, mama tak mau pergi kalau tak ada temannya. Pengajian hari ini diisi oleh Ustad Fauzi Nurwahid. I like the ustad, beside handsome (whaa...), he also good communicator, powerful, and good looking. I think his performance so interesting. Loh kok jadi bahas ustadnya?
Well, hari ini, saya mendapat ceramah dua kali dari Ustad Fauzi di tempat yang berbeda. Tema pertama ialah bersyukur. Sayangnya, saya agak sedikit telat sehingga hanya sedikit materi collected succesfully.
Ketika saya tiba di sana, Ustad Fauzi berujar, "Allahummaj'alni minal kholil" artinya "Ya Allah jadikanlah aku bagian yang sedikit."
Kita selalu senang menjadi bagian yang banyak. Tapi, suatu hari seseorang berdoa kepada Allah seperti itu. Sepatutnya, kita juga meminta bagian yang sedikit. Ustad Fauzi memberikan ilustrasi bahwa dalam QS. Saba ayat 13, "... Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur." Ustad Fauzi juga memberikan gambaran bahwa sedikit sekali manusia yang bisa menaham diam dalam keramaian. Karenanya, berusahalah kita untuk menjadi bagian yang sedikit dalam hal ini bersyukur.
Bentuk syukur harta dibagi dua, yakni zakat dan infaq. Dua-duanya merupakan bentuk kewajiban seorang muslim. Jika kita menginfakkan harta di jalan Allah maka balasannya adalah tujuh ratus kali lipat seperti tertera dalam QS. Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah speerti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai,pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."
Namun, jika seseorang kufur nikmat, maka Allah akan mengancamnya seperti QS. Taubah: 34-35
"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yanng pedih."
"(Ingatlah pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahannam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung, dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."
Seram ya? Makanya jauh-jauhlah dari sikap meregehese cap jahe (kosakata baru :D)
Based on hadith, ada tiga golongan yang mendapat hisab yang mudah di akhirat, yakni:
1. Orang yang memberi pada orang yang pelit dengannya
2. Orang yang menyambung silaturrahim pada orang yang memutuskannya dengan kita
3. Orang yang memberi maaf pada orang yang zalim pada kita
Materi kedua saya dapatkan ketika shalat qiyamul Ramadhan. Tak disangka, ustad yang ceramah sama dengan ustad yang tadi pagi. Beliau menceritakan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan bulan Ramadhan dari masa Rasulullah hingga pahlawan favorit saya, Shalahuddin Al Ayyubi.
Ternyata, di bulan Ramadhan berlangsung:
1. Perang Badar, perang ini berlangsung ketika perintah shaum pertama kali diturunkan. Wah.. Berat sekali sepertinya! Itu pikiran kita, tapi toh Rasul dan para sahabat saat itu membuktikan mereka mampu mengalahkan kaum musyrikin Quraisy.
2. Peristiwa fathul Makkah, cerita kesukaan saya dari semua episode sejarah Islam. Fathul Makkah terjadi di bulan Ramadhan saat Rasulullah beserta 300.000 muslim (kalau tak salah) pergi haji ke Mekkah.
3. Pembebasan Selat Gibraltar
4. Kemenangan Shalahuddin Al Ayyubi melawan pasukan salib
5. Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
Nah, kalau banyak peristiwa besar bisa terjadi di bulan Ramadhan. Kita juga bisa, minimal menaklukkan hawa nafsu kita sendiri! Selamat berjuang!
No comments:
Post a Comment