Wednesday, October 29, 2008

Kocak!

lucu, geli, aneh, gila, tak terduga, JAYUZ!

Smile while you can...

Kentutnya ADE RAY bunyinya gimana?
Brotot..brotot. ..brottot

Bebek apa yang jalannya selalu muter ke kiri terus?
Bebek dikunci stang

Apa itu cemilan?
Cebelum cepuluh, cecudah celapan


Emping yang khusus buat komputer?
Emping-sil 2B

Error apa yang pinter nyanyi?
Errorsmith

Hewan apa yang bersaudara?
Katak beradik

Sandal apa yang paling enak?
Sandal terasi

Apa yang dikatakan orang bisu pertama kali bisa
ngomong?
Tes.. tes... 1 2 3 tes...

Binatang yang paling dibenci anjing laut?
Kucing laut

Apa yang luarnya mulus dalamnya amburadul?
Nenek naek mercy [gak sopan!]

Kenapa ayam kalo berkokok matanya merem?
Karena udah hapal teksnya

Kenapa Batman bersayap?
Supaya tidak berkerut dan tidak tembus ke samping

Gajah terbang dengan apa?
Dengan susah payah

Apa bedanya pemurung dengan pemulung?
Pemurung tidak pernah merasa gembira, sedangkan
pemulung tidak pelnah melasa gembila

Nenek apa yang bisa terbang?
Neneknya nyamuk, neneknya lalat, neneknya burung...

Gajah apa yang belalainya pendek?
Gajah pesek


Kenapa mayat dibungkus kain putih?
Pake hitam...??? siapa takut!!!!

Apa beda unta dengan kangkung?
Kalo unta di arab, kalo kangkung di urab

Kenapa Afrika negaranya miskin?
Karena terlalu sibuk ngeriting rambut


Olah raga apa yang paling berat?
Catur. Masa kuda ama benteng diangkat-angkat

Siapakah presiden RI yang terseksi?
Paha Bibi

Kenapa stir mobil letaknya kalau 'nggak dikanan ya
dikiri.. Kok
'nggak
ditengah?
Biar gampang kalau mau ngeludah

Kenapa Bumi makin panas?
Karena Matahari buka cabang dimana-mana


Apa perbedaan aksi dengan demo?
Kalo aksi rodanya empat kalo demo rodanya tiga

Kenapa Sri Rama memilih Sinta?
Karena kulit Santi tak seputih kulit Sinta

Nenek apa yang jalannya loncat-loncat?
Nenek moyangnya kodok

Gimana cara terbang ke matahari tanpa kepanasan?
Perginya malam hari

Kenapa di dalam bajaj nggak ada nyamuk?
Karena nyamuk sini cuma takut tiga roda

Siapa wanita Indonesia yg paling kuat?
Nyonya Meneer, karena dia berdiri sejak th.1948

Apa persamaan Pangeran Dipenogoro dengan Cut
Nyak Dien?
Sama-sama nggak punya handphone

Bagaimana cara membedakan zebra jantan dengan
zebra betina?
Kalo zebra jantan warna aslinya item garis-garis
putih
Kalo zebra betina warna aslinya putih garis-garis item

Mengapa sepeda motor mereknya "yamaha"?
Sebab bikinan Jepang. Kalau bikinan Arab mereknya
"yamahmud"


Dalam bahasa kambing, sepeda disebut apa?
Hebooooooooh. ...

Kalo rambut putih namanya uban, kalo rambut
merah
namanya pirang kalo rambut hijau namanya apa?
Rambutan belom mateng

Kenapa babi bau?
Karena keteknya empat

Kenapa Superman nggak kawin sama Wonderwoman?
Karena nggak jodoh

Pintu apa yg di dorong2 sama 10 orang biarpun
gede-gede nggak bakal terbuka?
Pintu yang ada tulisannya "TARIK"

Siapa nama istri patih gajah mada?
Nyonya Gajah Mada

Ikan apa yang kepalanya besi?
Ikan pinggang

Apa beda srigala buta dan srigala yg melek?
Srigala melek suaranya auuuuu... kalo srigala buta
auuuu ah elap..

Satu lagi, kenapa di komputer ada tulisan ENTER..??
karena kalau tulisannya ENTAR gak jalan2..)

Benarkah Istri Tidak Wajib Masak dan Mengurus Rumah?

diambil dari email saya..

Pertanyaan

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ustadz yg dirahmati Allah,

Saya adalah seorang ibu yg pernah mengikuti tausiyah Ustadz ketika mengisi safari Ramadhan di Qatar. Mudah-mudahan Ustadz masih ingat materi "memuliakan istri", ketika itu ustadz menjelaskan kewajiban suami dalam hal nafkah, istri tidak berkewajiban memasak, mencuci, menyetrika, dll, (pekerjaan rumah tangga), dan dibolehkan meminta hak atas materi kepada suami untuk keperluan pribadinya. Apa yang ustadz sampaikan menuai pro kontra di antara kami, apalagi saat itu ustadz tidak secara gamblang menyertakan hadits/ayat Qur'an yg mendasarinya. Pertanyaan saya :

1. Tolong jelaskan hadits/ayat tentang hal diatas, yang rinci ya ustadz.

2. Apakah hal tersebut diatas merupakan khilafiyah, diantara para ulama, kalo ya, tolong juga disertakan pendapat-pendapat ulama lainnya.

3. Dalam terjemahan khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW, pada saat wukuf diarafah, disebutkan" ...dan berikanlah istrimu makanan dan pakain yang layak," secara bahasa Arab samakah arti makanan dan bahan makanan, saya mempunyai persepsi berbeda, karena makanan adalah siap makan, sedangkan bahan makanan adalah siap olah, tetapi saya ragu, karena ini terjemahan, khawatirnya saya salah persepsi.

Terima kasih atas jawabannya, semoga masalah ini menjadi lebih jelas dan kami senantiasa diberi hidayah untuk senantiasa ridho dengan ketetapan Allah. Amin

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Widia

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Apa kabar ibu-ibu sekalian, semoga sehat-sehat ya. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesarnya-besarnya atas semua yang telah disiapkan oleh ibu-ibu di Doha Qatar dan di kota-kota lainnya, dalam kesempatan ber-Ramadhan selama saya disana. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan ibu-ibu. Dan saya mohon maaf kalau ada hal-hal yang sekiranya kurang berkenan di hati dan juga merepotkan.

Tentang materi 'Memuliakan Istri' itu, memang saya mendengar bahwa sempat para bapak komplain, ya? Karena ternyata 'kenikmatan' para bapak selama ini jadi seperti agak dipertanyakan dasarnya.

Sebenarnya bahwa seorang wanita tidak wajib memberi nafkah, baik makanan, minuman, pakaian dan juga tempat tinggal, bukan hal yang aneh lagi. Semua ulama sudah tahu sejak kenal Islam pertama kali. Dan pemandangan itu juga pasti ibu-ibu lihat di Qatar kan? Coba, ibu bisa lihat di pasar dan supermarket di Doha, yang belanja itu bapak-bapak kan? Bukan ibu-ibu, ya?

Nah itu saja sudah jelas kok, bahwa kewajiban memberi makan adalah bagian dari kewajiban memberi nafkah. Dan yang keluar belanja mengadakan kebutuhan rumah sehari-hari ya para suami, bukan para istri. Ibu-ibu kan lihat sendiri di Doha.

Saya sendiri selama di Doha diajak masuk ke tiga mal besar, salah satunya saya masih ingat, Belagio. Nah, saat saya di dalam ketiga mal itu, umumnya saya ketemu dengan laki-laki. Perempuan sih ada, tapi biasanya sama suaminya. Jadi yang belanja kebutuhan sehari-hari bukan ibu, tapi bapak.

Bahkan pertemuan wali murid di sekolah di Doha pun, bukan ibu-ibu yang hadir, tapi bapak-bapaknya. Ini juga menarik, sebab kebiasaan kita di Indonesia, kalau ada pertemuan orang tua / wali murid, yang datang pasti ibu-ibu. Bapak-bapaknya tidak harus dengan alasan pada kerja. Tapi di Doha, yang datang bapak-bapak dan meeting-nya dilakukan malam hari, selepas bapak-bapak pulang kerja.

Mana Ayat Quran atau Haditsnya?

Ya, terus terang tidak ada ayat yang menjelaskan sedetail itu, begitu juga dengan hadits nabawi. Maksudnya, kita akan menemukan ayat yang bunyinya bahwa yang wajib masak adalah para suami, yang wajib mencuci pakaian, menjemur, menyetrika, melipat baju adalah para suami.

Kita tidak akan menemukan hadits yang bunyinya bahwa kewajiban masak itu ada di tangan suami. Kita tidak akan menemukan aturan seperti itu secara eksplisit.

Yang kita temukan adalah contoh riil dari kehidupan Nabi SAW dan juga para shahabat. Sayangnya, memang tidak ada dalil yang bersifat eksplisit. Semua dalil bisa ditarik kesimpulannya dengan cara yang berbeda.

Misalnya tentang Fatimah putri Rasulullah SAW yang bekerja tanpa pembantu. Sering kali kisah ini dijadikan hujjah kalangan yang mewajibkan wanita bekerja berkhidmat kepada suaminya. Namun ada banyak kajian menarik tentang kisah ini dan tidak semata-mata begitu saja bisa dijadikan dasar kewajiban wanita bekerja untuk suaminya.

Sebaliknya, Asma' binti Abu Bakar justru diberi pembantu rumah tangga. Dalam hal ini, suami Asma' memang tidak mampu menyediakan pembantu, dan oleh kebaikan sang mertua, Abu Bakar, kewajiban suami itu ditangani oleh sang pembantu. Asma' memang wanita darah biru dari kalangan Bani Quraisy.

Dan ada juga kisah lain, yaitu kisah Saad bin Amir radhiyallahu 'anhu, pria yang diangkat oleh Khalifah Umar menjadi gubernur di kota Himsh. Sang gubernur dikeluhkan penduduk Himsh gara-gara sering telat ke kantor, beralasan bahwa dirinya tidak punya pembantu. Tidak ada orang yang bisa disuruh untuk memasak buat istrinya, atau mencuci baju istrinya.

Lho, kok kebalik? Kok bukan istrinya yang masak dan mencuci? Nah itulah, ternyata yang berkewajiban memasak dan mencuci baju memang bukan istri, tapi suami. Karena semua itu bagian dari nafkah yang wajib diberikan suami kepada istri. Sebagaimana firman Allah SWT :

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. An-Nisa' : 34)

Pendapat 5 Mazhab Fiqih

Namun apa yang saya sampaikan itu tidak lain merupakan kesimpulan dari para ulama besar, levelnya sampai mujtahid mutlak. Dan kalau kita telusuri dalam kitab-kitab fiqih mereka, sangat menarik.

Ternyata 4 mazhab besar plus satu mazhab lagi yaitu mazhab Dzahihiri semua sepakat mengatakan bahwa para istri pada hakikatnya tidak punya kewajiban untuk berkhidmat kepada suaminya.

1. Mazhab al-Hanafi

Al-Imam Al-Kasani dalam kitab Al-Badai' menyebutkan : Seandainya suami pulang bawa bahan pangan yang masih harus dimasak dan diolah, lalu istrinya enggan untuk memasak dan mengolahnya, maka istri itu tidak boleh dipaksa. Suaminya diperintahkan untuk pulang membaca makanan yang siap santap.

Di dalam kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah fi Fiqhil Hanafiyah disebutkan : Seandainya seorang istri berkata,"Saya tidak mau masak dan membuat roti", maka istri itu tidak boleh dipaksa untuk melakukannya. Dan suami harus memberinya makanan siap santan, atau menyediakan pembantu untuk memasak makanan.

2. Mazhab Maliki

Di dalam kitab Asy-Syarhul Kabir oleh Ad-Dardir, disebutkan : wajib atas suami berkhidmat (melayani) istrinya. Meski suami memiliki keluasan rejeki sementara istrinya punya kemampuan untuk berkhidmat, namun tetap kewajiban istri bukan berkhidmat. Suami adalah pihak yang wajib berkhidmat. Maka wajib atas suami untuk menyediakan pembantu buat istrinya.

3. Mazhab As-Syafi'i


Di dalam kitab Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab karya Abu Ishaq Asy-Syirazi rahimahullah, disebutkan : Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti, memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya, karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah kewajiban untuk memberi pelayanan seksual (istimta'), sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk kewajiban.

4. Mazhab Hanabilah

Seorang istri tidak diwajibkan untuk berkhidmat kepada suaminya, baik berupa mengadoni bahan makanan, membuat roti, memasak, dan yang sejenisnya, termasuk menyapu rumah, menimba air di sumur. Ini merupakan nash Imam Ahmad rahimahullah. Karena aqad-nya hanya kewajiban pelayanan seksual. Maka pelayanan dalam bentuk lain tidak wajib dilakukan oleh istri, seperti memberi minum kuda atau memanen tanamannya.

5. Mazhab Az-Zhahiri

Dalam mazhab yang dipelopori oleh Daud Adz-Dzahiri ini, kita juga menemukan pendapat para ulamanya yang tegas menyatakan bahwa tidak ada kewajiban bagi istri untuk mengadoni, membuat roti, memasak dan khidmat lain yang sejenisnya, walau pun suaminya anak khalifah.

Suaminya itu tetap wajib menyediakan orang yang bisa menyiapkan bagi istrinya makanan dan minuman yang siap santap, baik untuk makan pagi maupun makan malam. Serta wajib menyediakan pelayan (pembantu) yang bekerja menyapu dan menyiapkan tempat tidur.

Pendapat Yang Berbeda

Namun kalau kita baca kitab Fiqih Kontemporer Dr. Yusuf Al-Qardawi, beliau agak kurang setuju dengan pendapat jumhur ulama ini. Beliau cenderung tetap mengatakan bahwa wanita wajib berkhidmat di luar urusan seks kepada suaminya.

Dalam pandangan beliau, wanita wajib memasak, menyapu, mengepel dan membersihkan rumah. Karena semua itu adalah imbal balik dari nafkah yang diberikan suami kepada mereka.

Kita bisa mafhum dengan pendapat Syeikh yang tinggal di Doha Qatar ini, namun satu hal yang juga jangan dilupakan, beliau tetap mewajibkan suami memberi nafkah kepada istrinya, di luar urusan kepentingan rumah tangga.

Jadi para istri harus digaji dengan nilai yang pasti oleh suaminya. Karena Allah SWT berfirman bahwa suami itu memberi nafkah kepada istrinya. Dan memberi nafkah itu artinya bukan sekedar membiayai keperluan rumah tangga, tapi lebih dari itu, para suami harus 'menggaji' para istri. Dan uang gaji itu harus di luar semua biaya kebutuhan rumah tangga.

Yang sering kali terjadi memang aneh, suami menyerahkan gajinya kepada istri, lalu semua kewajiban suami harus dibayarkan istri dari gaji itu. Kalau masih ada sisanya, tetap saja itu bukan lantas jadi hak istri. Dan lebih celaka, kalau kurang, istri yang harus berpikir tujuh keliling untuk mengatasinya.

Jadi pendapat Syeikh Al-Qardawi itu bisa saja kita terima, asalkan istri juga harus dapat 'jatah gaji' yang pasti dari suami, di luar urusan kebutuhan rumah tangga.

Perempuan Dalam Islam Tidak Butuh Gerakan Pembebasan

Kalau kita dalami kajian ini dengan benar, ternyata Islam sangat memberikan ruang kepada wanita untuk bisa menikmati hidupnya. Sehingga tidak ada alasan buat para wanita muslimah untuk latah ikut-ikutan dengan gerakan wanita di barat, yang masih primitif karena hak-hak wanita disana masih saja dikekang.

Islam sudah sejak 14 abad yang lalu memosisikan istri sebagai makhuk yang harus dihargai, diberi, dimanjakan, bahkan digaji. Seorang istri di rumah bukan pembantu yang bisa disuruh-suruh seenaknya. Mereka juga bukan jongos yang kerjanya apa saja mulai dari masak, bersih-bersih, mencuci, menyetrika, mengepel, mengantar anak ke sekolah, bekerja dari mata melek di pagi hari, terus tidak berhenti bekerja sampai larut malam, itu pun masih harus melayani suami di ranjang, saat badannya sudah kelelahan.

Kalau pun saat ini ibu-ibu melakukannya, niatkan ibadah dan jangan lupa, lakukan dengan ikhlas. Walau sebenarnya itu bukan kewajiban. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang teramat besar buat para ibu sekalian. Dan semoga suami-suami ibu bisa lebih banyak lagi mengaji dan belajar agama Islam.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

ps. Sayang cinta terkadang buta, karenanya beri aku sepasang lensa..

Wednesday, October 22, 2008

Tiga Baju Yusuf a.s.

aku dengar keindahan dari sebuah tempat di masa itu
tiga buah baju nabi Yusuf a.s dalam hidupnya
baju pertama penuh darah dari tipu daya saudaranya
baju ke dua koyak oleh perangkap Zulaikha
baju ke tiga tercium oleh Ya'qub a.s
wajahku pucat pasi seperti baju pertama
dan hatiku tercabik seperti baju ke dua
tapi aku yakin kalau aku akan seperti baju ke tiga
suatu saat akan sampai kepada seseorang yang mencintaiku selamanya.....

(Rodaki, pujangga persia abad 11)

ps. dostet daram Allah...!

Monday, October 13, 2008

Subuh Sampai Magrib, Suatu Hari pada Awal Abad Lima Belas

Taufik Ismail

Matahari bagai berenang
Nyaris tenggelam meninggalkan malam
Di suatu tempat di lautan
Di Barat sana
Bagai sebuah terompah yang pijar,
Terompah kuda yang pijar
Dicelup di ember apar
Kurasakan percikan panas
Dan dengar
Ketika bola api itu
Sepenuhnya tenggelam

Abad XV
Langit menawarkan garis-garis cahaya
Engkau mungkin seperti jamaknya
Cuma
Menduga-duga
Mungin ada pelangi seperempat lingkaran
Dan sekawanan unggas beterbangan di bawahnya
Mungkin ada langit bersih
Dan bertaburan gugusan awan
Mungkin ada pergeseran angin
Yang menyimpan rencana
Dan deretan badai berlapis
Kini
Terdengar siulnya
Mungkin tak ada kemungkinan lain

Kecuali
Fajar yang pecah
Bertebaran bagai merjan
Merjan bagai permata
Permata bagai cahaya
Cahaya di atas cahaya
Cahaya di atas cahaya
Cahaya yang melepaskan bumi dari kelam
Cahaya yang menggabrak kelam habis-habisan

Abad XV
Subuh itu
Beratus juta orang berwudhu
Dengan air dan cuaca belahan dunia Utara
Dengan air dan cuaca belahan dunia Selatan
Dengan air dan cuaca bumi Tropika
Inilah
Subuh pertama abad XV

Dengar
Ratusan juta mengangkatkan takbir
Allahu Akbar
Dengarlah
Ratusan juta pernapasan melapazkan ikrar
Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati
Illahi robbil 'alamin
Dengar

Ratusan juta kening menggesek bumi
Menggesek bumi
Ratusan juta kening
Dengar
Ratusan juta manusia membaca do'a
Do'a wanita hamil
Do'a orang pincang
Do'a kaum dhuafa
Do'a orang-orang yang madzlum
Ud'uni astajib lakum
Do'a itu akan seluruhnya akan dikabulkan-Nya
Yakin!
Seperti akan terkabulnya
Terbit fajar sesudah subuh pertama
Subuh awal abad XV

Sekarang tersingkap
Hari pertama
Awal abad ini
Alhamdulillah
Beratus juta kini kita bertebaran di atas bumi
Ada yang melata, ada yang beringsut
Ada yang merangkak, ada yang berlari
Ada yang berkendaraan
Ada yang searah, ada yang menyilang
Ada yang melayang, ada yang tertindih, ada yang pipih
Ratusan juta
Kita bertebaran di muka bumi pagi ini
Ada mesin mendesing, debu berkepulan
Ada waktu yang melesat kencang
Udara berpindah tempat
Dan bertukar nama menjadi angin
Angin melaju kencang
Dan breganti nama menjadi badai
Cuaca mendaki
Sementara kita mencoba
Merumuskan kembali
Makna dan cara
Menjadi khalifah di atas bumi

Sementara
Ketaqwaan beratus juta
Dicoba
Senantiasa diuji dan dicoba
Sementara tauhid
Tauhid dan beratus juta orang
Dicoba
Lalu diintai dan disergap

Di setiap tikungan jalan
Tauhid kita
Dicoba
Diintai dan disergap
Wamakaru wamakarallah
Wallahu khoirul maakiriin
Tidak ada henti-hentinya
Tak ada habis-habisnya

Dengar!
Dengar ini!
Ada panggilan
Yang diserukan itu
Semerdu-merdu panggilan
Dari lintang Barat sampai Lintang Timur
Saling jawab-menjawab
Tak habis bersahutan
Sepanjang hari
Dan
Alhamdulillah
Ratusan juta masih tersungkur
Menggesekkan kening mereka ke bumi
Merauk
Seperangkat tulang di atas hamparan sajadah
Sajadah yang alangkah panjangnya terbentang
Dari kuburan sampai ke tebing
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan
Beratus juta buaian
Beratus juta kuburan
Abad XV
Abad yang makin dekat dengan hari akhirat
Abad yang menagih tugas khilafah semakin berat
Abad yang minta warna ketaqwaan semakin pekat
Abad yang rindu tak terkata
Pada nama
Muhammad

Pada suatu sore di hari ini
Ketika matahari
Antara nampak dan hilang
Diantara pelepah dan gugus daunan
Kersik beterbangan
Debu menyapu jalanan
Menembus deretan pepohonan
Aku tengadah
Menyidik cuaca dan langit
Di atas sana
Ada beberapa gugus awan
Bagai kapas cabik-cabik
Tergantung beraturan
Ada sekumpulan unggas
Putih badan dan sayapnya
Terbang ke arah kiblat
Dalam formasi segitiga

Kau dengar bukan?
Empat kelepakan sayap mereka yang pertama
Bersuara
Subhanallah
Dan lima ayunan sayap berikutnya
Menggumamkan
Alhamdulillah
Dan tujuh gelombang sayap sesudah itu
Menggetarkan
Laa ilaaha illallah
Kemudian lima gerakan
Lima kelepakan sayap sesudah itu
Membisikkan
Allahu Akbar

Simaklah
Gerakan kawanan unggas di atas itu
Yang tak putus-putusnya berdzikir
Yang tak habis-habisnya mengingat Allah
Dan
Mereka terbang dengan formasi yang begitu cantik
Dengan formasi yang begitu cantik
Teratur
Berdisiplin
Serta jelas arahnya
Melayang dengan tenang ke arah kiblat
Dan tepat
Pada bilangan yang kesembilan puluh sembilan
Mereka menghilang ke dalam awan

Kemudian
Masuklah maghrib
Dan ada kumandang
Semerdu-meru kumandang
Dari garis lintang Barat sampai lintang Timur
Saling jawab-menjawab
Tak habis bersahutan
Dan
Alhamdulillah
Ratusan juta masih ingat
Untuk tersungkur
Menggesekkan kening mereka
Ke bumi
Menaruh seperangkat persendian tulang
Di atas hamparan sajadah
Sajadah yang alangkah panjang terhampar

Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan
Beratus juta buaian
Beratus juta kuburan


Abad XV
Abad yang makin dekat
Pada hari akhirat
Abad yang rindunya tak terkata-kata
Pada nama Muhammad
Abad yang minta warna ketaqwaan
Semakin lama semakin pekat
Abad
Yang menagih tugas khilafah
Semakin berat

Disampaikan pada Acara Pedati (Percakapan Cendekiawan Tentang Islam) 1985, sekarang namanya KISPI (Kuliah Informal Sosial Politik Islam)

Tuesday, October 7, 2008

Pesimis...

Mata kuliah yang tak menggairahkan

Liburan yang hanya sebentar

Syuro-syuro yang melelahkan

Kenapa ya? Akhir-akhir ini aku berada di titik jenuh? titik parah? titik terujung dari kontinuum harapan: pesimisme.

Pesimis!

Ya, hari-hari ini aku pesimis dengan ARC, Yellow Spot, dan SUMA

Mungkin tidak untuk PKM...

Di satu sisi, aku harus mengerjakan skripsi, aaargh!!

ps. Kayaknya kena VMJ (Virus Males Jihad) nih! padahal baru kemarin selesai dari madrasah Ramadhan, hhh...