Thursday, April 28, 2011

Perjalanan Kehidupan Manusia

Setelah hampir empat bulan lamanya aku tak ke pengajian Johar Baru, Ahad, 24 Maret kemarin aku kembali mengaji. Senang sekali rasanya. Seperti bertemu arah pulang kala tersesat. Materi pengajian kali ini adalah "Perjalanan Kehidupan Manusia".

Ustadz Beben, pembicara kali ini menjelaskan bahwa ada empat kehidupan yang akan dilalui manusia dalam hidupnya.

1. Mati I (alam arham)
Pada masa ini, manusia berada dalam ketiadaan.Kala pembuahan terjadi dalam rahim wanita, saat itulah dimulai kehidupan. Namun kehidupan bukan berarti hidup. Sebab tanda hidup adalah adanya ruh dalam tubuh. Ketika janin sudah memasuki usia empat bulan barulah ada ruh yang ditiupkan ke dalamnya. Karenanya, kata Ustadz Beben, ketika aborsi yang dilakukan secara sengaja (bukan atas petunjuk medis) pada kehamilan di atas 4 bulan, Islam menganggapnya sebagai bentuk pembunuhan.

Saat mengandung bayi, sangat penting bagi calon ibu untuk mengonsumsi makanan yang sehat. IMHO, seharusnya sedari dini, seorang wanita harus selalu mengonsumsi makanan yang sehat. Sebab ia adalah pembangun peradaban. Pilar negara. Bagaimana ia akan membangun dan mendidik bila fisiknya lemah? Well, meski ada yang sehebat itu. Tapi, bukankah persiapan harus dilakukan sejak awal?

2. Hidup I (alam dunia)
Sang bayi kemudian lahir. Di setiap perpindahan masa akan selalu ada pintu kesakitan. Begitupun di alam dunia. Saat seorang ibu melahirkan anaknya, terasa sakit yang sangat hingga berdarah bahkan mampu mengambil nyawa sang ibu. Karenanya, kasih ibu takkan pernah terbalas hingga ada ungkapan surga di bawah kaki ibunda. Sebagai anak, sudah sepatutnya kita berbakti dan berdoa untuknya. Rabbighfirlii waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbaya nii shaghira.

Seorang pemimpin hebat pasti lahir dari ibu yang hebat. BJ. Habibie, ilmuwan Indonesia berkata bahwa tak ada satupun keberhasilan selain ada doa ibu yang turut menyertai. Ridha Allah terletak dalam ridha orang tua dan murka Allah terletak dalam murka orang tua. Saya sendiri merasakannya. Entah bagaimana, setiap perjalanan yang tidak mendapat restu orang tua selalu ada kejadian tak mengenakkan hati di sana. Lain halnya dengan perjalanan yang mendapat doa dan dilepas dengan senyum bahagia. Perjalanannya selalu indah dan mengesankan.

3. Mati II (alam qubur)
Alam qubur adalah tempat ketika manusia telah pergi dari dunia. Di sini, amal menjadi penentu penting kehidupan. Bila semasa berada di dunia, ia senantiasa berbuat baik dan menjalankan amal shalih, ia akan melewati alam qubur ini dengan tenang. Sebaliknya bila semasa di dunia ia jahat dan tak pernah menjalankan syariat agama, ia akan bersusah payah melewatinya. Sebab dalam alam ini ada dua malaikat penghisab amal, yakni Munkar Nakir. Amal yang baik bagai teman yang akan membantu saat kesusahan dalam menjawab pertanyaan. Sementara amal yang buruk bagai musuh syirik yang akan menjebloskan saat cambuk dan pecut mendera.

Bagian manakah dari diri manusia jahat yang akan dicambuk atau didera oleh Munkar Nakir? Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Ar-Ruh mengatakan bahwa manusia terbagi atas tiga bagian: ruh, jasad, dan nafsu. Nafsu inilah yang merasakan kesakitan nanti bila manusia disiksa saat amalnya tak cukup menolongnya.

Di masa ini taka ada siapa-siapa selain amal. Maksud saya bukan seorang manusia bernama amal namun perbuatan yang kita lakukan semasa hidup di masa II (alam dunia). Seberapapun populer, kaya, tampan/cantik, atau kuatnya kita, tak kan ada satu manusia pun yang sanggup menolong. Tak juga keluarga dan karib kerabat. Tak juga harta yang kita pamerkan. Lalu, mengapa di alam dunia kita masih saja berlaku sombong dan tinggi hati?

4. Hidup II (alam akhirat)
"Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. (Allah berfirman), "Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali; bahkan kamu menganggap bahwa Kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (berbangkit untuk memenuhi) perjanjian."
[QS. Al-Kahfi: 48]

Masa ke empat ditandai dengan kiamat. Percaya pada hari kiamat adalah salah satu rukun iman. Suatu hari, kiamat akan terjadi. Ada 135 ayat dalam Qur'an yang menjelaskan hari kiamat. Saat itu dunia sangat suram. Bumi gonjang ganjing. Langit runtuh. Matahari digulung. Bintang-bintang jatuh. Ibu yang sedang menyusukan anaknya bahkan tidak lagi memikirkan anaknya. Allah menggambarkan hebatnya hari kiamat dalam Surat Al-Qariah, surat ke-101 dalam Al-Qur'an.

"Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan. Dan gunung-gunung seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan."
[Al-Qariah: 4-5]

Kemudian manusia akan berada di padang mahsyar. Amalnya dihisab, ditimbang, dan dihitung. Setelah itu manusia akan melewati shirathal mustaqim. Bila manusia mampu melewatinya, ia akan masuk syurga. Sementara manusia yang tidak berhasil melewatinya akan masuk dalam neraka.

Sesungguhnya Allah swt Maha Pengasih Maha Penyayang. Ia masih menyediakan naungan dalam padang mahsyar yang begitu panas. Ada tujuh golongan yang mendapat naungan Allah di padang mahsyar, yaitu:
1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya
3. Orang yang hatinya berpaut ke masjid
4. Dua orang yang saling mengasihi karena Allah, dan keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah
5. Seorang laki-laki yang diundang oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan dan rupa yang cantik untuk melakukan kejahatan tetapi dia berkata "Aku takut kepada Allah"
6. Seseorang yang memberi sedekah tetapi merahasiakannya seolah-olah tangan kiri tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kanan
7. Seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga ia mengalirkan air mata dari kedua matanya.

Penjelasannya bisa kalian baca di sini.

Semoga kita menjadi manusia yang berhasil melewati setiap masa dengan baik dan masuk ke dalam syurga. Aaamiiin ya Rabb.

Bila Izrail datang memanggil
Jasad terbujur di pembaringan
Seluruh tubuh akan menggigil
Terbujur badan dan kedinginan
--Hijaz, Selimut Putih

ps. Selalu menitikkan air mata kala teringat masa-masa yang akan kita lewati. Mari berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan!

ps2. Ceramah dan gaya komunikasi ustadznya bagus! Mataku sampai berkaca-kaca melihat betapa masih sedikitnya ilmu dan amalku sebagai seorang muslimah.

Sunday, April 10, 2011

Born To Be King

"You can't change the past, but you can fix the future"

Suatu hari, Nala, teman lama Simba, muncul di hutan dan memohon agar Simba pulang ke Karang Singa, tempat Scar, paman Simba yang jahat, mengambil kedudukan sebagai raja.
"Aku tak bisa pulang," Simba berkeras. "Mengertilah, kadang hal buruk terjadi, dan kita tak bisa melakukan apa-apa. Jadi untuk apa mencemaskannya?"

Malam itu, Simba menjelajahi bentangan dataran tinggi berumput. Apa yang akan kubuktikan jika aku kembali ke Karang Singa? pikirnya. Itu takkan mengubah apapun. Kita tak bisa mengubah masa lalu.

Ketika Simba sedang berkelana, seekor babun melompat turun dari pohon dan mengikutinya. "Tolong berhenti mengikutiku!" geram Simba.
"Siapa kau?"
Rafiki berkata, "Pertanyaannya adalah: Siapa kau?"
"Tadinya kupikir aku tahu," Simba menghela napas. "Tapi sekarang aku tidak yakin."
Rafiki terkekeh, "Aku tahu siapa kau. Kau putra Mufasa."
"Dulu kau kenal ayahku?" tanya Simba terperangah.
"Salah!" jawab Rafiki. "Sekarang aku kenal ayahmu."

Simba menggeleng sedih, "Aku tak suka memberitahumu berita ini, tapi dia sudah lama mati."
"Tidak!" sergah babun itu. "Salah lagi! Dia masih hidup. Akan kuperlihatkan kepadamu. Ikuti si tua Rafiki. Dia tahu jalannya!"
Simba mengikuti Rafiki ke sebuah kolam. Rafiki menyibakkan batang buluh dan berkata, "Ssstt.. Lihat di bawah sana."
Simba mengintip ke dalam air, berharap akan melihat keajaiban. "Itu bukan ayahku," katanya pelan. "Itu hanya pantulanku."
"Tidak," Rafiki berkeras. "Lihat lebih teliti."
Simba mencoba. Memang benar ia mirip Mufasa, tapi...
"Lihat?" kata Rafiki. "Ayahmu hidup dalam dirimu."

Lalu Simba mendengar suara agung Mufasa menggelegar di angkasa. Simba menengadah menatap bintang-bintang.
"Simba," perintah Mufasa., "kau harus mengambil tempatmu dalam lingkaran kehidupan. Ingat siapa dirimu. Kau putraku, dan satu-satunya raja yang sejati. Ingat.. Ingat..."
Ketika suara itu memudar, Rafiki mengedipkan sebelah mata dan berkata, "Apa itu tadi? Cuacanya.. sangat aneh!"

"Sepertinya angin akan berubah," kata Simba.
"Perubahan itu bagus!" jawab Rafiki.
"Ya," kata Simba, "tapi tidak mudah. Aku tahu apa yang harus kulakukan. Tapi... pulang berarti aku harus menghadapi masa laluku. Aku sudah lama melarikan diri dari masa laluku."
Rafiki mengangkat tongkatnya dan memukul kepala Simba.
"Aduh!" teriak Simba. "Kenapa aku dipukul?"
Rafiki tertawa. "Tidak penting kenapa. Itu sudah lewat, sudah masa lalu!"
"Ya," kata Simba sambil menggosok-gosok kepalanya, "tapi masih terasa sakit."
"Oh, memang, masa lalu bisa menyakitkan. Tapi, menurutku, kita bisa menghindari masa lalu... Atau belajar darinya."

Simba akhirnya yakin. Ia berlari menerobos rerumputan tinggi, menuju Karang Singa. Ia akan menantang Scar. Sudah waktunya.

Dikutip dari Disney Family's Story Collection Kisah-Kisah untuk Keluarga.

Dongeng Simba di atas adalah salah satu dongeng favoritku selain Beauty and The Beast dan Aladdin. Perubahan adalah keniscayaan. Mari berinovasi!