Sunday, May 11, 2014

Dedicated to 3/5/2014

Kali ini saya akan membagi ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Hilman Rosyad pada suatu acara yang dilangsungkan di rumah. Beliau adalah ustadz yang memiliki spesialisasi dalam konsultan dan pembinaan keluarga.

Ada empat tahapan menikah :
1. Ta'aruf
2. Khitbah
3. Akad
4. Walimah

Semua proses di atas harus dilangsungkan dengan ikhlas. Apa itu ikhlas? Ikhlas adalah mengerjakan sesuatu dengan berlandaskan pada Allah dan hanya mengharap ridho Allah ta'ala. Tidak boleh seseorang menikah hanya karena ingin lepas dari jomblo, diburu oleh umur, atau ingin terlihat keren di mata orang lain. Proses tersebut juga harus sesuai dengan Quran dan sunnah.

Ketika seseorang dikhitbah, tetap ada rambu-rambu yang yang harus ditaati olehnya dalam berhubungan dengan lawan jenisnya, misalnya tidak boleh berkhalwat, harus terjaga dalam berhubungan, serta menjaga hati dari hal-hal yang diharamkan. Khitbah artinya mengikat sehingga setelah seseorang dikhitbah ia tidak boleh menerima pinangan orang lain meski orang lain itu lebih tampan, keren, kaya, atau superior dibanding yang mengkhitbahnya.

Dari Anas bin Malik ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya." [HR. Baihaqi].

Semoga kita semua termasuk dalam bagian dari orang-orang yang dimudahkan dalam menyempurnakan agama kita.

Tuesday, May 6, 2014

Gambaran Istri Dr. 'Aidh Al-Qarny


DR. 'Aid al Qarny menggambarkan tentang istrinya:


Beberapa malam yang lalu, sesaat sebelum aku tidur, aku berada di atas ranjang, aku menoleh ke arah istriku dan aku pandangi bentuk wajahnya sementara ia lagi tidur, aku bergumam dalam hatiku:

Malang sekali dia, setelah hidup selama bertahun-tahun bersama kedua orang tua dan keluarganya, ia datang untuk tidur di samping laki-laki yang asing baginya. Dia tinggalkan rumah orang tuanya. Dia tinggalkan bermanja-manja dengan kedua orang tuanya. Dia tinggalkan bersenang-senang di rumah keluarganya. Sekarang ia datang kepada laki-laki yang menyuruhnya untuk melakukan yang ma'ruf dan meninggalkan yang mungkar. Dia melayani laki-laki itu sesuai dengan yang diridhai Allah. Semua itu berdasarkan perintah agama, Subhanallah...

Dari sini muncul pertanyaan di dalam diriku?!

Kenapa sampai gampang bagi sebagian laki-laki untuk memukul istrinya dengan penuh kekerasan, setelah ia meninggalkan rumah keluarganya, kemudian datang kepadanya?

Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki untuk keluar bersama teman-temannya, kemudian ia pergi ke restoran dan ia makan tanpa mempedulikan siapa yang ada di rumahnya?

Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan waktu duduknya di luar rumah lebih banyak dari pada duduk bersama istri dan anak-anaknya?

Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan rumahnya bagaikan penjara bagi istrinya, tidak ia ajak keluar dan juga tidak ia temani?

Bagaimana bisa gampang bagi sebagian laki-laki membiarkan istrinya tidur, sementara di dalam hatinya ada kegetiran perasaan dan di matanya ada air mata tertahan?

Bagaimana bisa gampang bagi sebagian laki-laki pergi berjalan sementara anak-istrinya ia tinggalkan tanpa peduli dengan nasib mereka selama ia pergi?

Kenapa bisa ringan bagi sebagian laki-laki berlepas diri dari tanggungjawab yang akan ia pertanggungjawabkan di akhirat nanti sebagaimana yang di sampaikan oleh Rasulullah?

Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya..."


*Dikutip dari status seorang teman di facebook.