Monday, April 14, 2014

Memilih Pemimpin di dalam Islam

Ahad kemarin, keluargaku ditunjuk menjadi penyelenggara acara Silaturrahim Alumni Haji Persis ke-34 Johar Baru. Alhamdulillah, yang memberi ceramah adalah pembimbing kami ketika haji, Ustadz Dr. H. Jeje Zainudin, M.Ag. Ustadz Jeje adalah pakar di bidang hukum Islam sehingga saat kemarin beliau memberikan ceramah, kami tidak sungkan-sungkan bertanya. Selain itu, beliau juga menerangkan hukum Islam dengan detail, khususnya yang berkaitan dengan situasi saat ini, pemilu legislatif dan pemilihan presiden.

Ustadz Jeje mengawali ceramahnya dengan sebuah hadis riwayat Ahmad. Rasulullah saw bersabda, "Tali Islam akan terputus, seutas demi seutas, selembar demi selembar. Yang pertama kali terlepas adalah hukum dan yang terakhir adalah shalat." Hukum apakah yang dimaksud dalam hadits ini? Hukum apapun di dalam Islam, baik itu hukum makanan halal-haram, hukum pergaulan pria-wanita, hukum berjualan, hingga hukum berbangsa dan bernegara.

Ada tiga unsur yang ada dalam hukum, yakni penegak hukum, substansi atau materi hukum dan kultur/budaya masyarakat. Ketika kita berbicara hukum, kita berbicara tentang penegak hukumnya. Penegakan hukum agama harus menciptakan kesadaran masyarakat. Dengan apa kita menciptakan kesadaran masyarakat? Dengan dakwah.

Inilah esensi dakwah, menegakkan hukum Islam di masyarakat. Tidak mungkin ada pemimpin yang berkualitas tanpa muswarah yang berkualitas. Tidak akan ada musyawarah yang berkualitas tanpa masyarakat yang cerdas.

Allah memilih pemimpin dengan dua cara, yakni langsung melalui wahyu seperti yang dilakukan pada masa nabi dan rasul serta pemilihan pemimpin melalui musyawarah. Pemilihan melalui musyawarah inilah yang terjadi di saat ini.

Syuro secara bahasa berarti orang yang mengambil madu dari sarangnya. Seperti orang yang mengambil madu, ada resiko yang sangat besar dalam mengambilnya dan diperlukan orang yang ahli dan menguasai permasalahan. Karenanya, ketika bermusyawarah, diharuskan ada orang yang memiliki pemahaman yang baik akan hal yang dibahas.

Menyiapkan pemimpin yang baik adalah dengan mencerdaskan masyarakat. Rasulullah saw bersabda, "Jika hukum diabaikan maka shalat akan ditinggalkan." Shalat adalah hal yang sangat esensial dalam ibadah. Assholatu 'imadduddin. Shalat adalah tiang agama. Jika shalat ditinggalkan tidak akan ada lagi yang tersisa dari agama. Bagaimanakah bangunan dapat berdiri tegak bila tiang-tiangnya sudah hancur dan roboh?

Sehabis materi, Ustadz Jeje membuka sesi tanya jawab. Berikut pertanyaan yang diajukan dan jawabannya:

1. Dalam konteks pemilu, bagaimanakah hukum Islam dalam memandang "ambil uangnya, tolak orangnya"?

Jawab : Haram. Hal tersebut tidak boleh dilakukan sebab termasuk suap.

2. Apakah bacaan sholat ketika tasyahud awal? Hanya sampai syahadat atau selesai hingga "innaka hamidum majiid"?

Jawab : Berdasarkan hadits, bacaannya ialah hingga innaka hamiidum majiid.

3. Bagaimana hukumnya menghadiri teman yang menikah saat hamil?

Jawab : Tidak apa-apa hadir, asal diniatkan untuk memenuhi undangan bukan menyetujui tindakan yang sudah dilakukan. Jika tidak hadir dengan maksud memberi hukuman pada orang yang bersangkutan juga tidak apa-apa.

Semoga kita menjadi umat Rasullullah yang senantiasa menjaga tali agama Islam.

Wednesday, April 9, 2014

Utopia

Strategi kota untuk menarik manusia-manusia berkualitas tinggi:


  1. Kota yang bersih dan indah
  2. Menyenangkan, vibrant and lively, kehidupan malam yang meriah.
  3. Banyak taman kota yang indah dan luas untuk tempat bergembira bersama keluarga dan teman-teman.
  4. Udara yang sejuk karena dipenuhi pohon rindang. Udara kota yang menyenangkan menjadi salah satu faktor utama seseorang memilih tinggal atau pergi dari suatu tempat.
  5. Banyak tempat makan enak, foodcourt yang ramai, dengan harga terjangkau. Akan lebih menyenangkan kalau tempat makan itu berada di dalam taman atau di pinggir danau.
  6. Banyak tempat untuk shopping, dengan produk-produk berkualitas tinggi dan harga bersaing.
  7. Ada beragam tempat hiburan, dari taman bermain (seperti Dunia Fantasi atau Disneyland), Seaworld, Waterpark, kebun binatang, dan lain sebagainya. Taman bermain yang dirancang dengan imajinasi juga bisa menjadi sumber pemasukan kota yang signifikan.
  8. Banyak tempat seni atau budaya dari yang serius sampai populer. Seperti tempat-tempat pertunjukan musik, dari pop sampai jazz, teater, dan sebagainya. Contoh populer di dunia misalnya Louvre di Paris, Museum Guggenheim di Bilbao, dan Sydney Opera House.
  9. Perpustakaan-perpustakaan yang besar dengan desain yang menyenangkan. Toko buku yang menariknsehingga orang-orang berkualitas tinggi akan mudah memenuhi rasa hausnya akan ilmu pengetahuan.
  10. Water element: pantai, danau, atau danau buatan. Danau buatan tentu akan memiliki banyak fungsi buat kota.
  11. Basics: keamanan dan kenyamanan. perumahan yang baik dan terjangkau, kesempatan bagi peningkatan karir yang luas.
Hal yang paling diinginkan seorang pekerja profesional untuk kotanya:
  1. Rasa nyaman dan diterima di kota tersebut.
  2. Banyak peluang peningkatan karir.
  3. Transportasi yang mudah, cepat, menyenangkan.
  4. Banyak sekolah yang bagus/berkualitas tinggi buat anak.
  5. Lingkungan yang baik untuk keluarga dan tumbuh kembang anak.
  6. Rasa bangga bisa tingal di kota tersebut.
Kualitas hidup standar yang harus ada:
  1. Kesesuaian dengan gaya hidupnya (lifestyle).
  2. Perumahan yang baik dengan harga yang reasonable.
  3. Lingkungan yang aman.
  4. Bersih dan menarik.
  5. Banyak taman dan hutan kota.
Hal yang mendukung gaya hidup pekerja profesional:
  1. Pajak yang tidak terlalu memberatkan.
  2. Kota dengan intellectual capital yang tinggi.
  3. Peluang peningkatan karir bagi diri dan pasangannya.
  4. Kota yang diimpikan banyak orang untuk ditinggali.
  5. Banyak area public untuk berkumpul bersama keluarga, teman, dan partner.
  6. Komunitas-komunitas yang menarik.
  7. Green city.
  8. Dekat dengan keluarga.
  9. Memiliki budaya yang beragam.
  10. Tempat-tempat shopping yang menarik.
Dikutip dari Metropolis Universal karya Eko Laksono