Sunday, December 27, 2009

Como Cambiar la Cinta

Quite la cubierta y enrole toda la cinta
Gastada en un solo carrete
Saque la cinta de la harquilla portacintas
Tomo los carretes y descuelge la cinta
Del carrete vacio

Pertanyaan:

a. Pilihlah salah satu tema yang tepat mengenai puisi di bawah ini:
1. tema: asmara yang merana di Andalusia
2. tema: sindiran pada Somoza, keluarga yang korup di Nikaragua
3. tema: keterampilan menggunakan sepuluh jari

b. Siapa gerangan penerbitnya?


c. Di mana bisa dibeli?


Berikut ini adalah kunci jawaban keempat soal tadi:

1. a. Rendra, Ramadhan KH, Goenawan Muhammad, Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi WM,
Taufiq Ismail, Sapardi Djoko Damono, Ibrahim Sattah, Ajip Rosidi, Wing Kardjo.
b. Di Rotterdam. Kota itu 8 meter di bawah laut.
c. Karena mereka menyertai festival puisi Poetry International Rotterdam.

2. a. Ahli Ilmu Jiwa Prof. Slamet Imam Santoso
b. Di tahun 1961
c. Di Bogor
d. Di depan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, Pertanian dan
Kehutanan, Universitas Indonesia (jadul banget ya??)
e. Dalam kuliah Stadium General

3. a. Miss Bel Kaufman. Dia ini bovelis dan dosen sastra. Orang Amerika
b. Dalam sebuah diskusi sastra di New York.

4. a. Tema: Keterampilan menggunakan sepuluh jari
b. Penerbitnya: perusahaan mesin tik Royal (Brosur Petunjuk Pemakaian Mesin Tik Royal).
c. Di Glodok. Atau toko mesin tik mana sajalah.

Kalau kalian penasaran ingin tahu juga makna puisi itu, ini dia terjemahan bebasnya:

Como Cambiar la Cinta
(Cara Menukar Pita Mesin Tik)

Lepaskan tutup atas dan putar pita bekas
Lepaskan pita dari jabatannya
Lepaskan gulungan dan buang pita bekas itu

Untuk menentukan posisi kepandaian kalian dalam sastra Indonesia, inilah penilaiannya:

Betul semua : Jenius sastra
Betul tiga : Calon pemenang Nobel
Betul dua : Berbakat Menteri Kebudayaan
Betul satu : Doktor Kehormatan
Betul nol : Orang normal

Dikutip dari tulisan Taufik Ismail di Tempo, 10 November 1979

ps. Saya termasuk yang normal, kalian?

Saturday, December 12, 2009

Mendeteksi Keimanan

Power tends to corrupt
Absolute power corrupts absolutely
-Lord Acton-

Kata-kata Lord Acton di atas terngiang-ngiang kembali ketika hari ini saya mengikuti pengajian bulanan di Masjid Al-Muhajirin. Kali ini, Ali Muchtar Ngabalin, MA., mantan anggota DPR RI yang mengisinya. Bang Ali, begitu beliau di sapa, memulai ceramahnya dengan pernyataan bahwa kondisi iman setiap orang berubah. Karenanya sangat sulit mendeteksi tingkat iman karena kondisi iman itu sendiri berubah-ubah. Kata Bang Ali, rusaknya suatu negara karena seseorang tidak tahu apa yang harus dia perbuat atau dia lakukan.

Kemudian pembicaraan beralih kepada masalah keluarga. Semua pemangku kekuasaan, menurut Bang Ali, tidak boleh berbohong pada istri dan anak-anaknya (jadi sama orang lain boleh dong Bang? :P). Kemudian Bang Ali menceritakan keistimewaan menjadi suami dan istri, salah satu informasi yang baru saya ketahui adalah bila sepasang suami istri berhubungan badan saat Ramadhan, maka dendanya yakni puasa dua bulan berturut-turut dibayar oleh suaminya.

Lalu bagaimana agar iman kita--meski naik turun pasang surut--tetap stabil? Perbaharuilah iman-iman kita dengan kalimat tauhid, Laa Ilaha Illallah. Menurut Bang Ali, kota metropolitan yang sarat godaan membuat setiap individu didalamnya harus selalu membina dirinya dengan keimanan. Hendaklah kita takut apabila suatu hari nanti kita tidak dapat mewariskan kepada anak-anak kita sehingga anak-anak kita nanti menjadi miskin, baik miskin jiwa, akal, dan harta.

Bang Ali mengungkapkan bahwa Ibu haruslah jadi contoh (role model) dalam menutup aurat. Ada tiga hal yang dapat membuat anak tumbuh dengan baik, yakni: pemerintah membuat sistem yang baik untuk anak-anak dan generasi muda, lingkungan sekolah anak yang baik, dan lingkungan rumah yang baik.

Sebagai penutup, Bang Ali memberi tiga nasihat, yakni:
a. Jangan memberi makan istri dan anak-anak dengan harta yang haram
b. Jangan mengulangi perilaku bohong berulang-ulang
c. Berniatlah untuk shalat di tengah malam (qiyamul lail)

Jadi, sudah seberapa jauhkah kita dari keimanan? Coba tanyakan pada hati nurani masing-masing!

ps. Untuk melihat profil Ali Muchtar Ngabalin bisa diklik disini

ps2. Berbicara tentang hijab, saya menemukan tulisan bagus dari buku Hijaab Wali, mungkin postingan selanjutnya akan saya tulis mengenai hal itu.

Thursday, November 26, 2009

Kunjungilah!!!

Tempat penyewaan buku online!

klik DISINI!

ps. kalau ingin pakai account saya juga nggak papa kok, asal bayar sewa bukunya tetap uang masing-masing :P

Saturday, November 21, 2009

Pulang Kampung

Seperti biasa, di akhir bulan saya pergi mengaji bersama Mama. Kali ini Ustad Kahfi Amin yang membawakan materi. Temanya tentang Al-Qiyamah (Kiamat). Apakah memang telah dijadwalkan atau karena akhir-akhir ini sangat booming berita Kiamat, materi yang disampaikan hari ini bercerita tentang peristiwa besar tersebut? Entahlah..

Kiamat, kata ustad Kahfi dapat dianalogikan dengan pulang kampung. Mari kita ingat sejenak saat-saat ketika kita pulang ke kampung masing-masing. Bagaimana perasaan kita? Senang? Gembira? Bahagia? Perasaan itu pulalah yang harusnya ada dalam diri setiap insan saat pulang kampung, ke kampung akhirat.

Al-Qiyamah (Kiamat) sendiri adalah kehancuran dan zaman penghabisan. Ada beberapa kata yang memiliki arti sama dengan Al-Qiyamah, yakni As-Sa'ah, Al-Azifah, Al-Qariah, dan Al-Zilzal. Kata Al-Qiyamah sendiri disebutkan lebih dari 75 kali di dalam Al-Qur'an.

Seperti dalam Surat Al-Qiyamah ayat 1,
"Aku bersumpah dengan hari Kiamat"

"Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari Kiamat, "Kapankah terjadinya?" Untuk apa engkau perlu menyebutkannya (waktunya)? Kepada Tuhanmulah (dikembalikan) kesudahannya (ketentuan waktunya). Engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut padanya (hari Kiamat). Pada hari mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari."
[QS. An-Nazi'at: 42-46]

"Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
[Al-A'raf: 7]

Waktu terjadinya Kiamat memang tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya. Namun Rasulullah saw menjelaskan tanda-tandanya. Ada lima tanda Kiamat berdasarkan hadis riwayat Bukhari-Muslim, yakni:
1. Dicabutnya ilmu, maksudnya adalah banyaknya alim ulama yang meninggal dunia
2. Merajalelanya kebodohan
3. Tersebarnya perzinahan
4. Hilangnya kaum laki-laki
5. Bertambahnya kaum wanita sehingga seorang lelaki menanggung 50 wanita

As-Sa'ah dibagi menjadi dua: sugro (kecil) dan kubro (besar). Contoh As-Sa'ah sugro ialah kematian atau meninggalnya seseorang. Meninggalnya seseorang merupakan kiamat bagi dirinya.

Sementara As-Sa'ah kubro ialah kehancuran alam semesta beserta isinya. Ustad Kahfi kemudian menceritakan peristiwa terbentuknya Danau Toba dan Yellowstone. Berdasarkan riset, Danau Toba terbentuk dari 73-75 ribu tahun yang lalu akibat kehancuran Gunung Krakatau yang begitu dahsyatnya. Sementara Yellowstone (bicara Yellowstone saya jadi ingat Yellow Spot, hehe..) merupakan taman nasional di Amerika Serikat yang di bawahnya terdapat kaldera dan sangat dimungkinkan akan meletus dalam waktu dekat. Ini didasarkan pada hasil riset oleh sebuah universitas ternama di Amerika Serikat.

Bumi ini sendiri, kata Ustad Kahfi, merupakan suatu noktah kecil dari kumpulan benda-benda di angkasa. Tadinya bumi ini bersatu dengan langit kemudian terjadi suatu dentuman besar dan BOOM! Bumi terhempas dan jadilah seperti sekarang. Allah menjelaskan ini dalam QS. Al-Anbiya ayat 30:

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?"

Nanti, di hari Kiamat, manusia akan merasakan hal yang serupa. Seperti tertera dalam QS. Al-Qari'ah ayat 4-5:

"Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan."

Subhanallah.. Betapa dahsyatnya saat Kiamat kubro terjadi!

Ketika pada akhirnya kita pulang ke akhirat, kita belum tahu kita akan ditempatkan di mana, apakah surga atau neraka? Yang menyedihkan tentu saja bila kita harus sesaat di neraka karena sehari di neraka bagaikan seribu tahun menurut perhitungan kita.

"Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu."
[QS. As-Sajdah: 5]

Ustad Kahfi menggambarkan setidaknya ada dua motivasi ketika seseorang pulang kampung. Pertama, agar ia dapat bersilaturrahim dengan orang-orang yang disayangi atau dicintainya. Kedua, agar dapat dibanggakan (terlepas dari pamer atau tidak) oleh orang-orang yang melepasnya ketika pergi merantau. Tentu saja ketika kita berpulang ke kampung akhirat kita juga ingin merasakan hal yang sama. Kita ingin bertemu dengan Dzat yang paling kita cintai dan kita merasa bangga dapat bertemu dengan-Nya.

Karenanya berbekallah, fatazawwaduu.. fainna khoyrozzaduttqwa.. Dan sebaik-baik bekal adalah taqwa. Jadi, sudah siapkah kita untuk pulang kampung?

Pertanyaan:
Apakah manusia yang sudah meninggal dapat melihat manusia yang menziarahinya ketika hari Jumat? Ini didasarkan oleh perkataan Mamah Dedeh

Jawaban:
Ziarah itu tidak boleh dikhususkan hanya di hari Jumat, Idul Fitri atau ketika akan memasuki Ramadhan. Ketika suatu hal dikhususkan maka ia menjadi bid'ah. Manusia ketika meninggal dibagi menjadi dua kejadian, ini didasarkan oleh amal perbuatannya semasa di dunia. Jika ia beriman dan bertaqwa, maka ketika ia meninggal, ia hanya merasa seolah-olah sedang tidur hingga akan dibangunkan ketika hari Kiamat terjadi. Sementara mereka yang kafir akan disiksa terus-menerus hingga Kiamat menjelang. Karenanya, manusia yang sudah meninggal tidak akan dapat melihat manusia yang menziarahinya, baik pada hari Jumat atau hari-hari lainnya. Di sinikita dapat menarik kesimpulan, asumsi Mamah Dede tidak tepat.

ps. Recommended book from Ustad Kahfi: Huru Hara Hari Kiamat by Ibnu Katsir

ps2. Hal tentang ziarah kubur dapat dilihat lebih lanjut pada buku Soal-Jawab jilid I karya A. Hassan halaman 232-234, lengkap!

Monday, November 2, 2009

Negeri Para Bedebah

Puisi di bawah ini dibuat dan dibawakan oleh Adhie Massardi, anggota Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara sebagai bentuk kekecewaan penahanan Bibit-Chandra yang tak jelas ujung pangkalnya. Saya sendiri Pro-KPK, meski benci cicak, saya mendukung mereka untuk melawan buaya, godzilla, dan raksasa zhalim lainnya, semangat!

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

Saya tidak tahu negeri bedebah ini negeri yang mana dan siapa yang dimaksud negeri bedebah? Hope it was not Indonesia!

ps. Ditengah keriuhan pertentangan antara suatu lembaga versus lembaga lainnya, koruptor yang bebas keluar masuk Indonesia dan menyuap siapapun dengan mudahnya pasti sedang terbahak-bahak dalam dentingan martini di tangannya kini.

Wednesday, September 23, 2009

Tingkatan-tingkatan Hadits

Suatu hari, salah satu penceramah di masjid sehabis shalat tarawih berkata, "Hadits ini sangaaat shahih." Loh, loh, memang hadits shahih itu ada tingkatannya? Memangnya ada hadits shahih yang lumayan keshahihannya atau hadits shahih tapi kurang shahih?

Jawaban ini saya dapatkan kemarin saat Pak De saya meminjamkan (mudah-mudahan jadinya dikasih, hehe) buku Soal-Jawab karya A.Hassan jilid 1-2. Terima kasih Pak De bukunya.

Di awal buku (bagian Tahmid), A.Hassan menjelaskan berbagai perihal, termasuk ilmu hadits. Ilmu hadits sendiri, menurut A.Hassan, adalah ilmu untuk memeriksa dan menentukan benar atau tidaknya suatu ucapan atau perbuatan yang dikatakan Rasulullah saw.

Ada dua macam hadits, yakni:
1. Hadits shahih
Hadits yang dapat diterima bahwa ucapan atau perbuatan itu berasal dari Rasulullah saw. Hadits shahih dipakai sebagai pokok dalam menetapkan hukum-hukum bagi masalah agama. Hadits shahih ini ada tingkatannya (ini yang aku tahu kemudian), yakni:
a. Hadits mutawattir
Hadits mutawatir ialah satu hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak dari Rasulullah saw lalu disampaikan kepada orang banyak pula, demikian seterusnya hingga tercatat dalam kitab-kitab di masa kini.
b. Hadits shahih lidzatihi
Hadits yang sah secara sanadnya, bukan karena dibantu oleh yang lain.
c. Hadits shahih lighairihi
Hadits yang derajatnya di bawah sedikit dari hadits yang shahih, lalu dibantu dengan hadits yang seumpamanya atau dengan cara lain.
d. Hadits hasan lidzatihi
Hadits hasan lidzatihi ialah hadits yang sah tetapi derajatnya di bawah sedikit dari hadits shahih (karena di antara rawi-rawinya ada rawi yang hapalannya sekali dua kali terganggu).
e. Hadits hasan lighairihi
Hadits yang lemahnya agak ringan, lalu dibantu atau dikuatkan dengan yang seumpamanya atau dengan jalan lain yang dapat diterima.

Lima macam hadits di atas dimasukkan dalam kelompok hadits yang sah, yang dapat dipakai sebagai penetap hukum, kecuali hadits hasan lighairihi. Hadits hasan lighairihi dipakai untuk hukum-hukum yang ringan, seperti: hukum sunnah, makruh, atau mubah.

2. Hadits lemah (dhaif)
Hadits lemah adalah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits, yakni hadits yang ada cacatnya, yang tercela atau yang tidak dapat diterima menurut ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ada dalam ilmu hadits. Suatu hadits dianggap dhaif, lemah, atau tercela bila diantara orang-orang yang menceritakannya itu ada rawi yang memiliki sifat:
a. Dituduh berbohong
b. Dituduh keliru
c. Dituduh suka berbuat salah
d. Pembohong
e. Melanggar hukum agama
f. Tidak dapat dipercaya
g. Banyak salah dalam meriwayatkan
h. Tidak kuat hapalannya
i. Bukan orang Islam
j. Belum baligh ketika menyampaikan hadits
k. Dirinya tidak dikenal
l. Sifatnya tidak dikenal
m. Suka lupa
n. Suka menyamar dalam meriwayatkan
o. Suka ragu-ragu
dan lain-lain yang menyebabkan si rawi tercela.

Hadits lemah juga memiliki derajat sebagaimana hadits shahih, menurut kuat atau tidaknya kelemahan terhadap rawi.

1. Hadits lemah yang lemahnya sangat berat. Hadits ini sama sekali tidak dapat dipakai.
2. Hadits yang lemahnya agak kurang sedikit dari hadits yang lemahnya sangat berat. Inipun sama sekali tidak dapat dipakai.
3. Hadits yang lemahnya ringan, yakni diantara orang-orang yang menceritakan, ada orang yang dapat dipercaya tapi hapalannya tidak kuat. Tentang hadits yang satu ini, ada catatan tersendiri. Bila hadits yang lemahnya ringan ini dibantu dengan satu sanad lain yang kurang lebih sama dengannya, maka hadits itu dapat dipakai karena sudah meningkat ke derajat yang sedikit banyak memaksa kita menerimanya. Hadits seperti ini dapat dimasukkan ke dalam hadits hasan lighairihi. Biasanya hadits jenis ini digunakan untuk hukum-hukum yang ringan, seperti hukum sunnah, makruh, atau mubah. Hadits yang menguatkan satu hadits yang lain dinamakan syahid.

Tuesday, September 15, 2009

Jihad

Jihad yang paling wajib ialah jihad mengendalikan hawa nafsu, jihad melawan setan, dan jihad menghadapi tipu daya rayuan dunia. Barangsiapa berjihad melawan tiga musuh itu dalam rangka mencari ridha Allah maka Allah akan menganugerahinya hidayah, bimbingan, dan tuntunan ke jalan keridhaan-Nya yang dapat mengantarkannya ke surga.

-Ibnul Qayyim Al Jauziyah-

Sunday, September 6, 2009

A Thank You Note

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, karena atas ridha dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibunda Arneli dan Ayahanda Sutarmo yang selalu mendukung semua kegiatan saya dan mendoakan saya dimanapun saya berada. Terima kasih atas kesediannya mengantarkan saya bertemu para informan dan tulusnya cinta yang diberikan. Terima kasih pula untuk Anisa Nofita dan Reza Kurnia.

2. Drs. AG. Sudibyo, M.Si selaku pembimbing skripsi. Terima kasih atas dorongan go ahead-nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

3. Ir. Wahyuni Pujiastuti, M.S. selaku penguji skripsi yang telah memberikan apresiasi tinggi untuk penelitian saya.

4. Dra. Martini M, M.Si dan Dra. Jenniwal M. Hendratno selaku Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang skripsi.

5. Dra. Ken Reciana, M.A. dan Drs. Helmi Qodrat Ichtiat, M.Si. selaku Ketua Program dan Sekretaris Program Ilmu Komunikasi UI. Khusus untuk Mba Ken, terima kasih atas kesediannya mendengarkan pertanyaan-pertanyaan saya dan meresponnya dengan luar biasa.

6. Dra. Agatha Veronica selaku Pembimbing Akademik saya selama empat tahun.

7. Program Ilmu Komunikasi beserta seluruh dosen dan staf pengajar.

8. Bapak Brata T. Hardjosubroto, Mantan Komisaris PT. Pos Indonesia atas kesediannya membantu dan mengenalkan saya pada adiknya, Brata Hardjosubroto, serta berbagai masukannya yang sangat berharga.

9. Para informan dari PT. Nestlé Indonesia: Bapak Brata Hardjosubroto, Ibu Astrid Zenia Tanggara, Ibu Maulidia Hafmaya, dan Bapak Welih Sutidjan atas waktu dan kesempatan yang diberikan untuk melakukan wawancara. Terima kasih untuk diskusi, saran, dan ilmu yang sangat bermanfaat.

10. Ibu Ida Marlinda selaku peneliti YLKI atas informasi yang dibutuhkan.

11. Dr. Arintowati Hartono selaku pakar dalam bidang kehumasan.

12. Uda Rudi Bustamar dan Triana Widyastuti selaku informan yang telah meluangkan waktu sejenak menjawab pertanyaan dari saya.

13. Arifa Islamie untuk dokumen Nestlé-nya.

14. Rinaldi Ridwan, Krisanti Tiara Putri Gondokusumo, dan Imilia Lekawati atas kebaikan hatinya mengajari saya.

15. Mas Gugi dan Mba Indah yang membantu semua proses administrasi skripsi.

16. Pak Badi dan Pak Syafril yang sigap membantu penelitian skripsi.

17. Bagus atas bantuannya mencarikan beberapa jurnal untuk saya.

18. Kelompok Gokellers: Asni sang bodyguard, Dara yang begitu dewasa, Novi yang selalu memberikan sisi lain dari semangat saya yang berlebihan, Amel yang kini sudah mengumpulkan outline, semangat!, Mba Dini yang pertama kali sidang, Mba Riska yang sangat tangguh menjadi ibu di usia muda, Sefti yang memberikan masukan berharga tentang penelitian kualitatif terutama Moleong, it works!, Linda teman bertukar pikiran meski beda penelitian, Didi yang masakannya selalu dinanti. Terima kasih untuk kalian yang menawarkan segudang tawa saat saya berduka.

19. Teman-teman Komunikasi 2005, khususnya teman-teman Humas: Melissa, Ibnu, Ratih, Affi, Ikie, Viola. Mari mengenakan toga bersama saat Agustus tiba! Renny dan Faustine teman seperjuangan, akhirnya!

20. Lia Aulia dari Kesejahteraan Sosial untuk nomor kontak yang diberikan.

21. Geng Khatulistiwa yang jumlahnya sangat banyak dan tidak bisa saya sebutkan satu persatu di sini. Jazakumullahu khairon katsiron!

22. Murobbi dan teman-teman satu pengajian, terima kasih untuk rabithoh yang selalu dipanjatkan. Semoga ukhuwah kita tak berputus layaknya lingkaran.

23. Teman-teman Suara Mahasiswa #15, khususnya Rifka, Fita, Indit, dan Izza untuk semua pertolongannya. Jika pahlawan adalah orang yang menolong di saat dan tempat yang tepat, you are all my hero, then!

24. Dinar Rahmi, Emma Hapsari, dan Fani Dwi Fitria. Kalian selalu punya tempat tersendiri di sisi hati.

25. Teman-teman di plurk.com/iftirar, khususnya: amel88, dip.one.goro, fath86, giegiedut, hobbit, ilmanakbar, nininditya, kirei_obaasan, dan rifa. Terima kasih atas semangat dan inspirasi dari dunia maya yang efeknya selalu menjadi sebentuk nyata.

26. Kru Yellow Spot, terutama: Chandra, Amah, Toha, Sarah, Mira, dan Mya. Semoga buletin ini menjadi lebih baik di tahun-tahun berikutnya.

27. Teman-teman Al-Hikmah Research Center (ARC), terutama Hanum, Anggi, Jaman, Nesya, Endah, dan Mansyur. Mari kembangkan pemikiran Islam dan bangun peradaban.

28. Teman-teman di Lembaga Keilmuan Islam UI: Hening, Fildzah, Lia, Intan, Luhur, Jarwo, dan Toni. Terima kasih atas izin cuti yang sangat berarti selama proses pembuatan skripsi.

27. Vidi Amelia dan Taqwa Tanjung untuk detik-detik akhir yang menegangkan. Tak pakai bon kan?

28. Drs. Fauzi Syuaib (Alm.) atas khasanah keilmuannya yang telah menginspirasi saya dalam pembuatan skripsi ini.

29. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu di sini. Terima kasih!

Tadinya saya akan menaruh ucapan ini di notes facebook. Namun, karena tak semua pihak bisa saya tag dan lebih baik menghindari pertikaian, saya pun menuliskannya di sini. Terima kasih ya!

"I finally figured out that not every crisis can be managed. As much as we want to keep ourselves safe, we can't protect ourselves from everything. If we want to embrace life, we also have to embrace chaos." --Susan Elizabeth Phillips

Thursday, September 3, 2009

Semangat Ramadhan, Salah Satunya dengan Bersyukur

Berhubung hari ini tak ada acara dan mama minta ditemani ke pengajian, ok, aku memutuskan untuk ikut. Lagipula, mama tak mau pergi kalau tak ada temannya. Pengajian hari ini diisi oleh Ustad Fauzi Nurwahid. I like the ustad, beside handsome (whaa...), he also good communicator, powerful, and good looking. I think his performance so interesting. Loh kok jadi bahas ustadnya?

Well, hari ini, saya mendapat ceramah dua kali dari Ustad Fauzi di tempat yang berbeda. Tema pertama ialah bersyukur. Sayangnya, saya agak sedikit telat sehingga hanya sedikit materi collected succesfully.

Ketika saya tiba di sana, Ustad Fauzi berujar, "Allahummaj'alni minal kholil" artinya "Ya Allah jadikanlah aku bagian yang sedikit."

Kita selalu senang menjadi bagian yang banyak. Tapi, suatu hari seseorang berdoa kepada Allah seperti itu. Sepatutnya, kita juga meminta bagian yang sedikit. Ustad Fauzi memberikan ilustrasi bahwa dalam QS. Saba ayat 13, "... Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur." Ustad Fauzi juga memberikan gambaran bahwa sedikit sekali manusia yang bisa menaham diam dalam keramaian. Karenanya, berusahalah kita untuk menjadi bagian yang sedikit dalam hal ini bersyukur.

Bentuk syukur harta dibagi dua, yakni zakat dan infaq. Dua-duanya merupakan bentuk kewajiban seorang muslim. Jika kita menginfakkan harta di jalan Allah maka balasannya adalah tujuh ratus kali lipat seperti tertera dalam QS. Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah speerti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai,pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."

Namun, jika seseorang kufur nikmat, maka Allah akan mengancamnya seperti QS. Taubah: 34-35

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yanng pedih."

"(Ingatlah pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahannam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung, dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."

Seram ya? Makanya jauh-jauhlah dari sikap meregehese cap jahe (kosakata baru :D)

Based on hadith, ada tiga golongan yang mendapat hisab yang mudah di akhirat, yakni:
1. Orang yang memberi pada orang yang pelit dengannya
2. Orang yang menyambung silaturrahim pada orang yang memutuskannya dengan kita
3. Orang yang memberi maaf pada orang yang zalim pada kita

Materi kedua saya dapatkan ketika shalat qiyamul Ramadhan. Tak disangka, ustad yang ceramah sama dengan ustad yang tadi pagi. Beliau menceritakan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan bulan Ramadhan dari masa Rasulullah hingga pahlawan favorit saya, Shalahuddin Al Ayyubi.

Ternyata, di bulan Ramadhan berlangsung:
1. Perang Badar, perang ini berlangsung ketika perintah shaum pertama kali diturunkan. Wah.. Berat sekali sepertinya! Itu pikiran kita, tapi toh Rasul dan para sahabat saat itu membuktikan mereka mampu mengalahkan kaum musyrikin Quraisy.
2. Peristiwa fathul Makkah, cerita kesukaan saya dari semua episode sejarah Islam. Fathul Makkah terjadi di bulan Ramadhan saat Rasulullah beserta 300.000 muslim (kalau tak salah) pergi haji ke Mekkah.
3. Pembebasan Selat Gibraltar
4. Kemenangan Shalahuddin Al Ayyubi melawan pasukan salib
5. Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945

Nah, kalau banyak peristiwa besar bisa terjadi di bulan Ramadhan. Kita juga bisa, minimal menaklukkan hawa nafsu kita sendiri! Selamat berjuang!

Sunday, August 23, 2009

Ceramah Qiyamul Ramadhan Hari Minggu, 23 Agustus 2009 di Masjid Dekat Rumah

Dalam QS. Al-An'aam 82, Ibnu Katsir mengatakan bahwa yang dimaksud orang-orang yang mendapat rasa aman dan mendapat petunjuk ialah orang-orang yang mengikhlaskan diri dalam beribadah pada Allah swt.

Alqur'an seharusnya ditafsirkan dengan Al-Qur'an, hadits, tafsir sahabat, dan tafsir tabi'in bukan dengan reinterpretasi sendiri begitu saja.

Ada tiga jenis kezaliman yakni:
1. Zalim terhadap Allah seperti syirik
2. Zalim terhadap diri sendiri, contohnya tidak beribadah kepada Allah swt
3. Zalim terhadap saudara, misalnya memukul atau menendang

Inti ceramah kali ini adalah memurnikan iman kita dari syirik dan segala macam takhayul-takhayul yang bergandul-gandul.

Oh ya, masa di Take Him Out dan Take Me Out Indonesia kali ini (bulan Ramadhan) ada ustad cinta. Iya, ustad cinta. Masih belum jelas? USTAD CINTA. Sayangnya, nasihatnya tak jauh beda sama perawal keberuntungan nasib yang biasa diisi oleh ibu-ibu yang aku lupa namanya. Entah siapa dia, tak diberi tahu pula nama asli ustadnya. Tapi itu sungguh MEMALUKAN! Kira-kira ustad itu masuk kriteria: toko, berko, atau teko ya?

Wahhh... saya kangen sekali sama plurk! Biasanya, setiap ada kejadian aneh, apalagi ada episode ustad seperti ini, saya pasti akan menulis "ada ustad cinta (popularitas?) di Take Me Out Indonesia" dengan simbol angry. Lama-lama aku rasa akan ada ustad membawakan acara horoskop, naudzubillah..

Saturday, August 22, 2009

Ceramah Qiyamul Ramadhan Hari Sabtu, 22 Agustus 2009 di Masjid Dekat Rumah

Temanya sederhana.
Tapi menyentuh.

Al-Muddatsir: 42-47
Tentang alasan seseorang masuk neraka

Katanya begini

Allah berfirman,

"'Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?' Mereka menjawab, 'Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat, dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin, bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang batil), bersama orang-orang yang membicarakannya, dan kami mendustakan hari pembalasan, sampai datang kepada kami kematian.'"

Semoga kita tidak termasuk dalam golongan tersebut, amiiin...

Monday, August 17, 2009

Tarhib Ramadhan Khatulistiwa 1430 H

Tarhib Ramadhan tahun ini dibawakan oleh Ustad Andi Hasyim, ayah dari Hanum. Kata 'tarhib' berasal dari kata 'rahaba' yang berarti membuka. Karenanya, kita menyambut Ramadhan dengan sebutan "Marhaban yaa Ramadhan", bukan "ahlan wa sahlan". Ini disebabkan perbedaan arti di antara keduanya. Rahaba juga berarti membuka selebar-lebarnya dengan perasaan penuh sukacita. Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah adanya malam lailatul qadr (seribu bulan).

Imam Syafi'i mengatakan bahwa lailatul qadr terletak di awal Ramadhan. Sementara Imam Malik berpendapat lain. Beliau mengatakan bahwa lailatul qadr terletak di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Shalat sunnah dibagi dua, yakni shalat sunnah muakkad dan shalat sunnah ghairu muakkad. Jika kita mengerjakan satu kebaikan di bulan Ramadhan, maka satu kebaikan tersebut dihitung sebanyak 70 kebaikan. Misal, jika kita mengerjakan shalat sunah dhuha di bulan Ramadhan, kita akan dinilai mengerjakan shalat sunah dhuha sebanyak 70 kali.

Pada bulan Ramadhan, rezeki orang mukmin ditambah. Bulan Ramadhan juga merupakan bulan persamaan, karena setiap orang, dari raja sampai tukang sapu menjalankan ibadah shaum dan merasakan lapar bersama-sama. Bulan Ramadhan juga disebut sebagai bulan sabar (syahru sabar). Perang Badar juga terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.

Ada empat perbuatan di bulan Ramadhan, dua perbuatan jika dikerjakan membuat Allah ridha dan dua perbuatan lainnya merupakan perbuatan yang sangat diharapkan untuk dikerjakan. Dua perbuatan yang membuat Allah ridha ialah membaca istigfar dan syahadat. Sementara dua perbuatan lainnya yang diharapkan, saya lupa menulisnya. Tak tanya Hanum dulu ya, hehe..

Di bulan Ramadhan, diharapkan kita juga membaca sebanyak-banyaknya: As alukal jannata minannaar (masukkanlah aku ke dalam surga dan jauhkanlah aku dari api neraka). Dinamakan Ramadhan karena semua dosa dibakar habis, asalkan Ramadhan kita lalui dengan penuh iman dan mengharap ampunan dari Allah swt.

Rasulullah saw sebenarnya tidak pernah mengerjakan shaum syawwal 6 hari. Sejarah shaum syawwal dimulai ketika beberapa sahabat menangis karena berpisah dengan Ramadhan. Sebenarnya, setiap muslim seharusnya mengetahui asbabun nuzul dari hadis Rasulullah saw. Seperti hadis tentang shalat.

Suatu hari, seseorang datang kepada Rasulullah saw dan bertanya, "Ya Rasulullah, amal apakah yang paling utama?" Rasulullah saw berkata, "Shalat tepat pada waktunya." Rasulullah berkata demikian karena orang yang bertanya pada Rasulullah tersebut merupakan orang yang shalatnya di akhir waktu. Padahal, kata Ustad Andi, Rasulullah saw kadang shalat dzuhur ketika jam 14.00 waktu Madinah. Alasannya ialah saat itu Madinah sedang musim panas dan sangat panas di saat siang.

Sebenarnya, waktu shalat sendiri dibagi atas tiga jenis, yakni afdhal, ikhtiar, dan haram. Ramadhan juga disebut sebagai jihaadunnafs yang berarti bersungguh-sungguh dalam mengendalikan jiwa. Wanita diperbolehkan untuk i'tikaf karena Aisyah pun dulu beri'tikaf. Untuk yang sudah bersuami, hendaknya bersama dengan suaminya.

Menjelang Ramadhan, saya meminta maaf atas segala khilaf yang dibuat. Mohon dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya. Mudah-mudahan kita semua menjadi manusia yang bertakwa, amiiin. Terima kasih.

Saturday, August 15, 2009

Ramadhan Datang!

Tidak ada faedahnya:
1. Perkataan yang tidak disertai amal perbuatan
2. Kepandaian kalau tidak disertai akhlakul karimah
3. Perjuangan dan pengorbanan jika tidak disertai niat murni karena Allah
4. Kekayaan jika tidak disertai kedermawanan
5. Hidup bila tidak disertai kesehatan
6. Kemakmuran suatu negara jika tidak ada keadilan
-anonim-

Yuk, targetkan Ramadhan tahun ini lebih baik dari sebelumnya!

Friday, July 31, 2009

Lagu Nelayan Selat Madura

Jawasti Hasugian

sayup-sayup sampai
meningkahi gelombang kesepian malam
wahai laut jawa, selat malaka
wahai gelombang angin buritan
dengarlah dendang durjana
lelaki tua putra madura
malampun larut
ikan tidur di dasar laut
hatipun gundah
anak cucuku di jakarta

bulan tepang bulan purnama
dua mata disampingnya
lelaki ini lahir di sumatra
dimana itu kuburan bunda

wahai gelombang larut
lelaki ini kawin laut
jika berhenti detak jantungnya
pulau mana kan dipilihnya

pulau pandan jauh di tengah
pulau madura ujung jawa
wahai, jika berhenti detak jantungnya
didasar laut kuburnya

Keren ya? Lagu ini dikutip dari Museum Bahari saat saya mengikuti Farewell Party Yellow Spot kemarin. Kata pemandu acara ini, Akhyar, Museum Bahari tadinya merupakan pelabuhan Sunda Kelapa. Di sana terdapat jejeran kapal-kapal pengangkut dagangan. Saat memasukinya, nuansa laut amat terasa. Dan, favorit saya di tempat ini adalah sebuah lukisan ujung kapal saat membelah lautan dengan awan biru dan ombak yang lembut di tengahnya. Lukisan ini membuat saya ingin ikut masuk ke dalamnya dan menjelajahi dunia. Letaknya berada di lantai dua Museum Bahari dekat dengan lukisan pahlawan wanita Malahayati.

Kalian ingin tahu cerita farewell-nya? Insya Allah dalam waktu dekat akan saya post di sini. Nantikan!

Wednesday, July 15, 2009

Keranjingan MatiBeku!

Mainan ini pertama kali dikasih tahu sama Nadine kemudian saya jadi keranjingan. Asyik dan bikin penasaran!

Mau coba? Coba saja ke matibeku, well, semoga kalian tidak menjadi mayat beku, hehe.. Itu istilah dari orang yang terbeku di suatu tahap.

Apa itu matibeku?

MatiBeku.com adalah sebuah situs Online Game bertipe Riddle. Di sini, Anda akan ditantang untuk melatih kecerdasan dan kreativitas Anda!

MatiBeku.com terdiri dari berbagai macam level, setiap level memiliki soal tersendiri. Tak jarang, satu level bisa terdiri dari beberapa lapis. Pada umumnya, setiap level memiliki cara jawab yang sama, yaitu dengan mengganti URLnya. Misalkan Anda sekarang berada di http://www.matibeku.com/gameon/astaga.html, dan Anda percaya jawabannya adalah iseng, maka Anda mengganti kata astaga dengan iseng, menjadi http://www.matibeku.com/gameon/iseng.html. Jika jawaban terdiri dari 2 kata, misalnya mati membeku, maka Anda cukup mengganti nama file menjadi matimembeku (penulisan digabung, tanpa spasi).

Tidak setiap level memberikan jawaban yang langsung, kadang-kadang Anda akan diajak berputar-putar dan melewati lapis-lapis tertentu. Google (atau situs search engine lainnya) ataupun Wikipedia (ataupun situs ensiklopedia lainnya) dapat membantu Anda dalam menyelesaikan sebagian besar level.

Untuk mengerjakan soal-soal di riddle ini, kemungkinan Anda membutuhkan program IZArc (untuk membuka file rar atau zip), Paint atau GIMP (atau program pengolah gambar lainnya), Notepad (atau program pengolah teks lainnya), OpenOffice.org (atau program word processor atau spreadsheet lainnya), Web Browser (pastikan dapat membuka source dari file html), dan lain-lain.

Jika Anda merasa kesulitan, Anda dapat mengunjungi forum resmi MatiBeku.com. Jangan malu-malu atau berpikir, "Saya tidak butuh bantuan!" Mungkin saja, pada suatu saat, mungkin Anda akan butuh bantuan :)

Selain itu, jika Anda menemukan bug/error/link yang tidak berjalan di MatiBeku.com, atau jika mungkin, ada kepentingan lainnya, seperti pemasangan iklan dan lain-lain, Anda dapat mengontak kami lewat halaman kontak.

Akhir kata, kami ucapkan selamat bermain, hope you enjoy your stay here!

PS: Gathering MatiBeku.com akan dilaksanakan pada 16 Agustus 2009. Ayo daftar sekarang! Baca lebih lanjut di sini.

Karena saya pernah merasa sempat mati beku seharian, saya kasih tema untuk setiap level pada tahap satu ini, selamat mencoba!

Level 0:
Ini adalah Level 0. Saya ucapkan, selamat ****** di MatiBeku.com. Cukup isi bintang di samping untuk lanjut ke level selanjutnya.

Gampang sekali kan? Ya, kalian hanya perlu mengisi kata itu di url-nya, isi dengan kata yang dimaksud si bintang

Level -1:
Bagus. Sekarang, lihat dari atas ke bawah.

Ya, lihat kata-kata paling atas sebelah Mozilla Firefox (saya pakai Mozilla soalnya :D), ganti url-nya deh!

Level -2:
Coba lihat dari atas ke bawah lagi. Selanjutnya, pikirkan cara ke level minus 3.

Caranya sama seperti level -2, hanya ganti angka!

Level -3:
Perhatikan bahwa Anda dapat melihat source code dari suatu halaman. Bagaimana caranya?

Caranya adalah dengan kembali ke halaman awal, jawabannya ada di sana dicetak dalam huruf tebal!

Level -4:
Kembalilah ke halaman utama. Anda dapat menemukan beberapa petunjuk di sana.

Jawabannya juga ada di halaman awal, ditulis dengan huruf tebal pula, pasti mengerti!

Level -5:
Sekarang, jawabannya jadi 2 kata :)

Jawabannya ada di halaman utama matibeku. Iya, dua kata yang digabung jadi satu itu!

Level -6:
Di internet, setiap warna dapat diekspresikan menjadi kode heksadesimal 6 karakter. Warna apakah 13287134?

Jujur, ini susah! Saya juga tanya sama teman, eh..dia malah menguraikan macam-macam, oke, saya kasih tahu saja, jawabannya itu terong tapi ini MUDA! hahahaha...

Level -7:
Siapa aku?

Nah, kalian klik kanan, terus klik 'view page source', lihat kata-kata sebelah image, that's the answer!

level -8:
Ada yang hilang!

Pasti kalian tahu! Lihat di atas, paling atas, nah ada yang hilang kan? Apa coba? Hihihi...

Level -9:
Kadang-kadang, jawaban level tertentu tidak selalu berakhiran html. Apa lagi ya?

Hmm... ini memang agak ribet sedikit. Kalian klik 'view page source' lagi, lihatlah, kata kuncinya Pierre de ******. Coba tanya Mbah Gugel (thanks Mbah!) seperti kata halaman depan, Google dan Wikipedia sangat membantu. Jadi, kalian cari Pierre de ini dan temukan bintangnya. Hanya 6 huruf kok! Setelah itu akhiran html kalian ganti dengan akhiran yang formatnya untitled document, selain html, pasti tahu!

Level -10:
Diktator dari Kamboja.

Gampang! Tanya lagi sama Mbah Gugel, ada 6 huruf! Oh ya, akhirannya jangan diganti dulu ke html, tetap seperti itu!

Level -11:
Sekarang: waktunya kembali ke jalan yang benar. Dan sedikit quote favorit saya:
"Blacker than a moonless night, hotter and more bitter than Hell itself.. That is coffee." -*****-

Hoo.. Quote favorit mas Iwan itu ternyata! Kalian harus kembali ke jalan awal, ganti extension seperti awal mula, seperti jalan yang seharusnya, hehe.. Lalu, kutipan itu coba tanya Mbah Gugel, dia pasti kasih tahu, ganti deh!

Level -12:
Niao Chao!

Ini nama stadion di Cina. Kalian harus menebak nama olahraganya. Stadion untuk main apa sih? Ya, itu dia! Ups, disambung dan tak ada spasi ya..

Level -13:
Ini adalah level terakhir di stage 1: Tolong matikan lampunya!

Yeah! Level terakhir! Di sini saya juga sempat mandek. Kalian hanya perlu lihat ke bagian URL, masih menyala bukan? Tolong matikan! Haha...


Selamat Datang di Tahap 2!

Inilah kata kunci untuk tahap 1, saya juga sedang menyelesaikan tahap 2, nanti kalau sudah ketemu, saya kasih tahu kembali kata kuncinya, selamat membeku!

Kata Mas Iwan si pembuat permainan ini:
PS: Tenang saja, kami tidak bermaksud membuat Anda mati membeku dengan bermain riddle game ini (kecuali jika Anda bermain 24 jam sehari, 7 hari seminggu, di kutub utara, yang sangat tidak kami sarankan. ^_^)

Friday, July 10, 2009

Bid'ah

Bid'ah secara umum berarti "segala sesuatu yang diada-adakan dalam bentuk yang belum ada contohnya."

Dilihat dari segi ushul fiqh, bid'ah dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, bid'ah meliputi segala sesuatu yang diada-adakan dalam soal ibadah saja. Bid'ah dalam pengertian ini adalah urusan yang diada-adakan dalam agama, yang dipandang menyamai syariat sendiri, dan mengerjakannya secara berlebih-lebihan dalam soal ibadah pada Allah swt. Kedua, bid'ah meliputi segala urusan yang sengaja diada-adakan dalam agama, baik yang berkaitan dengan urusan ibadah maupun dengan urusan adat. Perbuatan-perbuatan itu seakan-akan urusan agama, yang dipandang menyamai syariat sendiri, sehingga mengerjakannya sama dengan mengerjakan agama itu sendiri.

Dari segi fiqh, bid'ah juga dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, bid'ah adalah perbuatan tercela yang diada-adakan serta bertentangan dengan Al-Qur'an, sunnah Rasul, atau dengan ijma'. Inilah bid'ah yang sama sekali tidak diizinkan oleh agama, baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik secara tegas maupun isyarat saja. Urusan-urusan keduniaan tidak termasuk dalam pengertian ini. Kedua, bid'ah meliputi segala yang diada-adakan sesudah nabi saw, baik berupa kebaikan maupun kejahatan, baik mengenai ibadah maupun mengenai adat, yang berkaitan dengan urusan keduniaan.

Dilihat secara umum, sebenarnya bid'ah ini ada dua macam, yaitu bid'ah hasanah (yang baik) dan bid'ah qabihah atau sayyi'ah (yang jelek). Bid'ah hasanah dibagi lagi menjadi bid'ah wajibah (yang wajib), bid'ah mandubah (yang sunah/disukai Allah) dan bid'ah mubahah (yang dibolehkan). Sedangkan bid'ah qabihah dibagi menjadi bid'ah makruhah (yang makruh/tidak disenangi Allah swt) dan bid'ah muharramah (yang diharamkan).

Bid'ah wajibah adalah pekerjaan yang masuk ke dalam kaidah-kaidah wajib dan masuk ke dalam kehendak dalil agama. Misalnya, mengumpulkan dan membukukan Al-Qur'an dalam satu mushaf (lembaran naskah Al-Qur'an yang bertulis tangan). Demikian juga membukukan ilmu, mempelajarinya dengan jalan memahami Al-Qur'an, dan menetapkan akidah-kaidah yang digunakan sebagai alat untuk menggali hukum dari dalilnya. Hal ini dianggap bid'ah karena tidak ada dalam praktik Rasulullah saw.

Bid'ah mandubah adalah pekerjaan yang diwujudkan oleh kaidah-kaidah nadb (sunah) dan dalil-dalilnya. Misalnya, mengerjakan tarawih berjamaah tiap malam bulan puasa, dan dipimpin oleh seorang imam tertentu. Perbuatan ini tidak pernah terjadi di masa Nabi Muhammad saw, Abu Bakar ra, dan permulaan masa Umar ra. Setelah melihat jemaah masjid shalat sendiri-sendiri atau berkelompok, maka Umar ra menyuruh seseorang untuk mengimami shalat tarawih tersebut. Bid'ah mubahah adalah pekerjaan yang diterima oleh dalil. Misalnya, makan di atas meja, dan menggunakan pengeras suara untuk azan.

Bid'ah makruhah adalah pekerjaan yang masuk dalam kaidah dan dalil makruh. Misalnya, menentukan hari utama dengan suatu macam ibadah, menambah-nambah amalan sunah yang telah ada batasnya. Bid'ah muharramah adalah pekerjaan yang masuk ke dalam kaidah dan dalil haram. Misalnya, perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang agama, seperti mengangkat orang yang tidak ahli untuk mengendalikan urusan-urusan penting atas dasar keturunan dengan mengabaikan keahlian.

Berkaitan dengan bid'ah ini, Rasulullah saw pernah memperingatkan bahwa "Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan (urusan agama) tanpa ada dasar dariku (nabi), maka amalannya itu sia-sia (ditolak). Peringatan itu terkandung dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Dalam hadits lain lain yang diriwayatkan oleh Muslim ditegaskan bahwa, "Setiap bid'ah itu dianggap sesat dan setiap yang sesat itu nerakalah yang pantas bagi pelakunya." Menurut Imam Nawawi, yang dimaksud oleh kata-kata "Setiap bid'ah itu sesat" adalah pekerjaan-pekerjaan yang tergolong ke dalam bid'ah sayyi'ah, yaitu bid'ah muharramah, dan bid'ah makruhah. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan agama Islam disebut Al 'Amal Al Sunni. Sedangkan perbuatan-perbuatan yang pelaksananya tidak menurut tuntutan agaman disebut Al-'Amal al -Bid'i.

Menurut Izzat Ali Id Atiyah (ahli usluhuddin University Al-Azhar, Cairo), ulama membagi bid'ah atas tiga bentuk:
1. Bid'ah i'tiqadiyyah (bid'ah dalam keyakinan) yaitu bid'ah karena menganut suatu keyakinan yang tidak sesuai dengan keyakinan yang dibawa oleh Rasulullah saw, seperti bid'ahnya keyakinan kaum mujassimah (golongan yang menganut paham antropomorfisme), kaum khawarij, dan lainnya.

2. Bid'ah qauliyah (bid'ah dalam ucapan), yakni bid'ah karena mengubah atau memalsukan ucapan nabi saw, seperti mengubah hadits tentang kewajiban membayar zakat yang telah diperintahkan oleh nabi saw.

3. Bid'ah 'amaliyah (bid'ah dalam amal), yakni bid'ah karena menentang perbuatan Rasulullah saw dalam hadits-haditsnya. Izzat Ali menjelaskan pula bahwa bid'ah dapat dibagi menjadi bid'ah kulliyah dan bid'ah juz'iyah. Bid'ah kulliyah ialah bid'ah yang dilakukan oleh seseorang yang memberi dampak bagi dirinya dan orang lain, seperti menetapkan baik dan buruknya sesuatu berdasarkan akal sebagai pengganti syariat. Adapun bid'ah juz'iyah yaitu bid'ah yang dampaknya hanya menimpa diri pelakunya, seperti melakukan sesuatu yang berlawanan dari sunnah nabi saw secara pribadi tanpa mengganggu orang lain.

Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa ruang lingkup perbuatan manusia terdiri atas dua bagian:
1. Ibadah, yang menjadi patokan dalam ibadah adalah menunggu perintah (al-asl fi al 'ibadah at-taufiq). Dalam masalah ibadah harus ada nash yang memerintahkan untuk mengerjakan suatu amalan, karenanya orang yang melaksanakan ibadah tanpa adanya syariat oleh Allah swt dipandang melakukan bid'ah.

2. Adat kebiasaan yang dapat memberikan manfaat pada kehidupan. Yang menjadi patokan dalam hal ini adalah segala sesuatu dibolehkan kecuali yang dilarang oleh Allah swt. Karenanya, dalam hal ini tidak ada yang namanya bid'ah.

Sumber:
Ensiklopedi Islam. Drs. H.A. Hafizh Dasuki, M.A., 1993. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve
Ensiklopedi Hukum Islam. Prof. Dr. H. Nasroen Harun. 2006. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve

Monday, June 29, 2009

Give Thanks to Allah

Lirik lagu ini merupakan lagu yang paling bagus dari Michael Jackson, menurut saya..

Nikmatilah!

Give thanks to Allah,
for the moon and the stars
prays in all day full,
what is and what was
take hold of your iman
dont giving to syaitan
oh you who believe please give thanks to Allah.

Allahu Ghafur Allahu Rahim Allahu yuhibbul mohsinin,
huwa Khalikhuna huwa Razikhuna wahuwa ala kulli syaiin khadir

Allah is Ghafur Allah is Rahim Allah is the one who loves themuhsinin,
He is a Creator, He is a Sustainer and He is the One who has power over all.

Give thanks to Allah,
for the moon and the stars
prays in all day full,
what is and what was
take hold of your iman
don't giving to syaitan
oh you who believe please give thanks to Allah.

Allahu Ghafur Allahu Rahim Allahu yuhibbul mohsinin,
huwa Khalikhuna huwa Razikhuna wahuwa ala kulli syaiin qadir

Allah is Ghafur Allah is Rahim Allah is the one who loves the muhsinin,
He is a Creator, He is a Sustainer and He is the One who has power over all.

ps. Alhamdulillah... :)

Saturday, June 27, 2009

Hidup Sesudah Mati

Intinya tentang cara mempersiapkan kehidupan. Manusia, kata Ustad Endang Mansyur, berbeda dengan hewan. Ketika hewan mati, maka habis perkaranya. Sementara ketika manusia mati, justru segala perkaranya baru dimulai. Ketika hewan mati, maka ia telah berakhir dari kehidupan. Namun, ketika manusia mati, ia baru saja akan memulai kehidupan yang sebenarnya.

Materi tentang kematian ini saya dapatkan hari ini, 28 Juni 2009 jam 10.00-11.30 WIB dalam acara Pengajian Bimbingan Haji Johar Baru yang dibawakan oleh Ustad Endang Mansyur, seorang guru agama Islam. Tadinya, yang akan mengisi pengajian adalah Ustad Jeje, namun beliau berhalangan hadir sehingga harus digantikan oleh Ustad Endang. Pembawaan materinya cukup menarik, sepertinya Ustad ini urang Sunda karena sepanjang pembicaraan banyak kosakata Sunda yang keluar dan saya hanya termangu mendengarnya (teu ngartos euy!).

Kematian, menurut Ustad Endang bukanlah akhir kehidupan dan bukan akhir dari segala-galanya. Sebaliknya, kematian merupakan awal dari kehidupan dan awal dari segala-galanya. Allah swt dan Rasul-Nya telah banyak menjelaskan bahwa kematian adalah haq setiap orang dan adanya kehidupan setelah kematian.

Ustad Endang kemudian bercerita tentang gurunya yang minggu kemarin meninggal. Sekitar 8000 orang datang untuk menyolatkan guru tersebut. Ustad Endang mendeskripsikan bahwa jalanan menjadi macet sehingga ia terpaksa memarkir mobil satu kilometer dari rumah sang guru untuk melayat karena banyaknya orang yang takziah. Nabi saw bersabda bahwa jika ada orang yang meninggal dan dishalatkan sebanyak 40 orang yang bertauhid dan ikhlas maka doa orang-orang yang shalat akan dikabulkan. Apalagi kalau 8000 ya? Subhanallah!

Kematian dijelaskan dalam beberapa firman Allah seperti berikut:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah pada Kami kamu dikembalikan."
[QS. Al-Ankabut: 57]

"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh..."
[QS. An-Nisa: 78]

"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)."
[Az-Zumar: 30]

"Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
[QS. Al-Jumu'ah: 8]

"Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan."
[QS. Al-Baqarah: 28]

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: "Telah bersabda Rasulullah saw., "Banyaklah kalian mengingat pemotong ladzat (yaitu) maut.""
[HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa'i]

=> ladzat itu apa ya?

"Wahai manusia bertaubatlah kamu kepada Allah sebelum kamu sekalian mati."
[HR. Ibnu Majah dari Jabir bin 'Abdillah ra.]

"Malaikat Jibril telah datang kepadaku (Rasulullah saw) dan berkata, "Hai Muhammad, hiduplah sesukamu karena sesungguhnya engkau pasti mati....""
[HR. Al-Baihaqi dari Jabir ra.]

=> baca hadis ini ingat tausiyah indah dari Hanum, jazakallah Num!

Tapi, kata Ustad Endang, kita tidak boleh mencita-citakan kematian karena kesusahan hidup di dunia. Lebih baik seperti ini:

Dari Anas ra, ia berkata, telah bersabda Rasulullah saw, "Janganlah seseorang dari kamu mencita-citakan kematian karena suatu kesusahan yang menimpanya. Tetapi, jika mesti mencita-citakan, maka hendaklah ia mengucapkan, "Ya Allah, hidupkanlah aku (panjangkanlah umurku) selama hidup itu baik bagiuku, dan matikanlah aku, sekiranya mati itu baik untukku.""
[HR. Bukhari-Muslim]

Sesal kemudian tiada berarti. Inilah sesalan orang-orang kafir yang tidak mempercayai adanya kehidupan yang kekal. Mereka, kata Ustad Endang adalah ahli maksiat dan juga sombong dengan kemaksiatannya, pada saat menghadapi sakaratul maut, mereka meminta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman, dan mereka memohon kepada Allah agar dapat kembali ke dunia. Ini juga terdapat dalam beberapa firman Allah swt berikut:

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia.""
[QS. Al-Mu'minun: 99]

"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya, Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh"
[QS. Al-Munafiqun: 10]

"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan."
[QS. Al-Munafiqun: 11]

"Mereka menjawab, "Ya Tuha kamu, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu Kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi Kami) untuk keluar (dari neraka)?"
[QS. Al-Mu'min: 11]

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Kali ini, banyak juga yang bertanya. Ini dia pertanyaan dan jawabannya:

1. Ada yang berkata bahwa takbir dalam shalat 'Ied itu hanya satu kali, bukan tujuh di rakaat pertama dan lima di rakaat kedua. Bagaimana pendapat Ustad? (Penanya pertama ini berasal dari Bandung, aku tak habis pikir, pengajian mulai jam 8, dia harus berangkat dari rumah jam berapa ya? Rajinnya...)

Jawaban:
Sebenarnya, isu ini telah berkembang lama. Ustad Omo dari Singaparna menyatakan bahwa takbir dalam Shalat 'Ied hanya satu kali. Hal ini disesuaikan dengan kaifiyah shalat, bahwa dalam shalat hanya ada satu kali takbir, bukan tujuh atau lima kali. Pendapat ini kemudian digunakan oleh sebagian dari masyarakat Ciawi, Tasikmalaya, dan Garut. Namun, hal ini dibantah oleh Ustad Aceng Zakaria, bahwa shalat I'ed, shalat jenazah, dan shalat gerhana merupakan satu pengecualian. Ustad Aceng juga ingin berdiskusi tentang hal ini namun pihak ustad Omo tidak menanggapinya. Dewan Hisbah PP Persis kemudian memutuskan untuk tetap berpegang pada hadis yang menyatakan bahwa takbir shalat 'Ied rakaat pertama adalah tujuh kali dan yang kedua lima kali.

2. Bagaimana halnya dengan takbir shalat jenazah? Ada yang mengatakan takbir empat kali, dan mengangkat tangan hanya satu kali?

Jawaban:
Sama halnya dengan shalat jenazah yang merupakan pengecualian. Takbir di shalat jenazah ada empat kali dan mengangkat tangan pun juga empat kali. Ada empat kali kita mengangkat tangan dalam sholat fardu: di awal, tiap rukuk, tiap i'tidal, dan bangun dari duduk setelah tasyahud awal. Lebih jelasnya Ustad Endang menyarankan untuk membaca Kitab Bulughul Maram.

3. Apakah sholat malam itu waktunya hanya di sepertiga malam? Apakah sholat malam setelah isya bid'ah?

Jawaban:
Nabi melakukan qiyamul Ramadhan (shalat malam di bulan Ramadhan) selepas shalat Isya. Jadi, tidak masalah bila mengerjakannya setelah shalat Isya atau di sepertiga malam. Namun (ini pendapat saya), melakukannya di sepertiga malam lebih utama.

4. Jika orangtua kita meninggal, beliau memiliki hutang puasa. Apakah hutangnya wajib dibayarkan?

Jawaban:
Hal ini sama seperti shalat. Ketika orangtua berniat shalat namun tidak dapat melaksanakannya, tidak perlu kita gantikan. Begitu juga dengan shaum, meski ketika shaum orangtua kita memiliki hutang dan harus diqadha, kita tidak perlu menggantikannya. Hal ini sesuai dengan QS. Al-Munafiqun ayat 10 di atas tadi.

5. Adakah shalat tasbih dan shalat taubah?

Jawaban:
Kaidah ushul fiqh mengatakan bahwa hendaklah meninggalkan sesuatu yang diragukan. Kesunnahannya lebih baik daripada berbuat bid'ah. Karenanya, lebih baik fokus pada yang fardhu atau sunah yang jelas saja dan tidak terjadi perbedaan di sini, seperti: sunah rawatib, dhuha, qiyamul lail, syukrul wudhu, tahiyyatul masjid, atau shalat gerhana.

6. Bagaimana hukum merayakan perayaan ulang tahun?

Jawaban:
Hukumnya adalah bid'ah karena tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah saw. Hal ini juga dinamakan tasyabbuh yakni mengikuti suatu kaum nonmuslim. Mengadakan perayaan ulang tahun merupakan tradisi umat jahiliah di masa Nabi Nuh as yang diselenggarakan oleh salah satu anak Nabi Nuh.

Penanya kemudian bertanya lagi: bagaimana halnya dengan perayaan ulang tahun suatu perusahaan atau organisasi atau negara?

Sang Ustad hanya menjawab, itu perusahaan kan? bukan saya, terima kasih kalau begitu. Itu bukan saya (jawaban yang aneh!!!)

7. Bagaimana jika kita tidak kuat untuk pergi mengaji lagi? Apakah itu dosa? (Pertanyaan ini diajukan seorang nenek yang sudah sangat tua)

Jawaban:
Minta dibopong saja oleh anaknya. Kalau tidak bisa, sebisa mungkin melakukan cara untuk mengaji, mungkin hanya dengan membaca Al-Qur'an di rumah atau membaca hadits. Intinya berusaha sebisa mungkin untuk terus mengkaji Islam.

8. Pertanyaan ini juga diajukan oleh nenek-nenek yang sudah tua: Ustad, bagaimana hukumnya, saya selalu mengeluarkan air seni ketika batuk-batuk dan itu mengganggu shalat saya karena saya harus bolak-balik ke WC?

Jawaban:
Ustad Endang menceritakan pengalamannya ketika menjadi pembimbing haji. Ketika itu, ada seorang ibu yang sudah empat tahun tidak shalat karena setiap ada gerakan yang berlekuk, dia selalu buang gas. Ibu tersebut kemudian bertanya pada Ustad Endang. Menurut Ustad Endang, masih banyak cara yang bisa dilakukan. Shalat merupakan kewajiban yang tak bisa ditinggalkan. Ustad Endang menyarankan ibu tersebut untuk sholat dengan duduk. Alhamdulillah, ibu tersebut tidak mengeluarkan gas lagi. Untuk kasus nenek di atas, Ustad Endang menyarankan nenek untuk menyembuhkan batuk tersebut, bisa pula sholat duduk bukan berdiri, intinya shalat harus dikerjakan (Setuju! Shalat adalah tiang agama!)

Ustad Endang juga mengutip perkataan Ibrahim bin 'Adam, seorang ulama. Beliau mengatakan dua hal:

1.Kalian mengatakan bahwa mati adalah hak setiap orang. Tapi, kalian tidak berlindung dari kematian.
2.Kalian menguburkan orang-orang yang mati, tapi kalian tidak mengambil ittiba' (pelajaran) darinya.

Kematian memang guru terbaik kehidupan. Karenanya, seorang ulama berdoa, "Ya Allah, jadikanlah amalan-amalan terbaikku pada saat mendekati ajal."

Dan aku juga berdoa, "Ya Allah, matikanlah aku dalam keadaan khusnul khotimah." amiiin...^^

Saturday, May 23, 2009

Masyarakat Yang Islami

Materi ini disampaikan hari ini dari pukul 09.00-10.30 WIB oleh Ustad Taufiq Rahman Azhar, S.Ag (Sarjana Agama bukan Sarjana Alam Gaib :P).

Materinya menarik dan ustadnya kocak (sehingga saya yang mengantuk terpaksa tidak tidur, kalau tidur akan ketahuan karena hanya saya yang tak ketawa, hehehe..)

Ada empat belas ciri dan cara menjadi masyarakat yang islami. Masyarakat yang islami dimulai dari pribadi yang islami (syaksiyatul islamiyyah), kemudian ke keluarga, tetangga, lingkungan, hingga negara (daulah islamiyah).

1. Masyarakat yang Beriman dan Bertaqwa Akan Mendapat Keberkahan

Hal ini sesuai dengan QS. Al-A'raf ayat 96
"Jikalau sekiranya penduduk negeri- negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."

Taqwa adalah hasil dari ubudiyyah ibadah yang landasannya iman.

2. Terbinanya Ukhuwah

QS. Al-Hujurat ayat 10
"Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat."

Yang mendapat rahmat dari Allah adalah mereka yang menjaga silaturrahim. Setiap Senin dan Kamis Allah mengampuni seluruh orang-orang muslim, kecuali mereka yang sedang bersengketa.

Hadits Rasulullah SAW:
"Orang mukmin itu berkasih sayang dengan mesra dan tidaklah baik bagi orang yang mengasihi dan tidak dikasihi (tidak saling menyayangi)."
HR.Ahmad

3. Bersatu dalam Ikatan Tali Allah

QS. Ali Imran ayat 103
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah orang-orang yang bersaudara..."

Hati batin yang paling baik adalah yang diikat dalam tali ikatan Allah. Tidak boleh ubudiyyah ibadah mengorbankan perasaan orang lain.

4. Musawah (Persamaan)

QS. Al-Hujurat ayat 13
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

5. Memiliki Sifat Ta'awun (Tolong-Menolong)

QS. Al-Maidah ayat 3
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."

6. Menegakkan 'Adalah (Keadilan)

QS. Al-Maidah ayat 8
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

7. Menjunjung Musyawarah

QS. Asy-Syura: 38
"...Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka."

QS. Ali Imran ayat 159
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."

8. Ummatan Wasathan (Umat Pertengahan/Harmonis)

QS. Al-Baqarah ayat 143
"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu."

9. Takaful Ijtima' (Tanggung Jawab Sosial) Amar Ma'ruf Nahyi Munkar

QS. Ali Imran ayat 104
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."

10. Fastabiqul Khairat (Berlomba-Lomba dalam Kebaikan)

QS. Al-Baqarah ayat 148
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

11. Tasamuh (Toleransi)

QS. Al-Baqarah ayat 256
"...Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Kafir dibagi tiga:
a. Kafir harbi: kafir yang harus diperangi
b. kafir jimmi: kafir yang tidak boleh diperangi
c. Kafir ahli: kafir yang berada dalam perjanjian

12. Istiqomah (Terus-Menerus dalam Ketaatan kepada Allah)

QS. Fushshilat ayat 30
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

QS. Hud ayat 112
"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

13. Jihad Menegakkan dan Membela yang Benar

QS. Al-Maidah ayat 35
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan."

QS. Al-Hujurat ayat 15
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar."

14. Memiki Unsur-unsur Masyarakat yang Baik (Ulama, Pemimpin, Warga, Pengusaha, dan Pegawai) yang Baik

Sebagaimana dikatakan:

"Dunia ibarat kebun ,ia akan menjadi indah dengan lima perkara yaitu dengan :
ilmu para ulama, keadilan para pemimpin, ibadahnya hamba-hamba Allah, amanat para pengusaha (pedagang), dan kejujuran para pegawai."

Dalam pengajian ini tidak ada pertanyaan, mungkin peserta telah paham atau justru sedang merenung kondisi sekarang.

Oh ya, anak mudanya mulai banyak, asyik, kita dugem deh!

ps. dugem = dunia gemar mengaji