Sunday, March 24, 2013

Syirik

Materi pengajian kali ini dibawakan oleh Ustadz Beben Mubarak. Asal kata syirik, kata Ustadz Beben, dibagi menjadi dua, yaitu menurut bahasa dan istilah. Menurut bahasa, syirik berasal dari kata 'syarika', 'yasyriku', 'syarikat', dan 'syarikatan' yang artinya 'bercampur' atau 'bergabung'. Sedangkan menurut istilah syirik adalah menyekutukan Allah swt baik dalam rubbubiyah (percaya ada zat selain Allah swt yang mengurus alam raya), uluhiyyah (penyembahan selain kepada Allah swt), asma' wa shifat (tidak mempercayai sifat-sifat Allah), dan mulkiyah (mengakui diri sebagai Tuhan atau menjadikan hawa nafsunya sebagai raja).

Al-Asfahani dalam kitabnya Mufrodat menjelaskan syirik sebagai menggabungkan dua kepemilikan atau adanya sesuatu yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, baik berupa suatu zat atau sifat.

Syirik sendiri juga dibagi dalam dua jenis, yaitu syirik besar dan syirik kecil. Syirik besar berkaitan dengan zat Allah atau syirik yang berkaitan dengan rububiyyah Allah. Contoh syirik besar adalah :
1. Syirik ta'til seperti dilakukan oleh Fir'aun dan orang atheis
2. Syirik yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah, contohnya syirik dalam berdoa yaitu meminta kepada selain Allah swt; syirik dalam niat/keinginan beramal bukan karena Allah swt; syirik dalam ketaatan, taatnya seorang hamba dalam perbuatan maksiat kepada Allah; syirik dalam mahabbah, seorang hamba mencintai makhluk seperti mencintai Allah.

Sementara syirik kecil juga dibagi dalam dua jenis, yaitu syirik dzahir (syirik yang terlihat jelas) dan syirik khofi (syirik yang tersembunyi dalam hati). Contoh syirik dzahir adalah riya (perbuatannya ingin dilihat orang) dan sum'ah (amalnya ingin didengar orang). Contoh syirik khofi adalah ananiyyah (ke-aku-an) dan ta'ajub (heran dengan dirinya sendiri).

Contoh-contoh perbuatan syirik adalah:
1. Sihir
Sihir berasal dari kata "sahara" yang berarti remang-remang. Disebut dengan remang-remang karena metode sihir biasanya menggunakan asap yang mengaburkan/meremangkan. Allah swt telah menjelaskan sihir dalam QS. Al-Falaq ayat 1-5:
"Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar). Dan dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya). Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."

2. Ramalan
Meramalkan sesuatu peristiwa yang masih gaib dikatakan syirik, karena ia mengklaim mengetahui, kegaiban yang hanya diketahui Allah.

3. Nusyroh
Pengobatan yang dilakukan terhadap orang yang diduga kemasukan jin (mengeluarkan sihir dari seseorang yang terkena sihir). Penyembuhan dengan doa dan Qur'an hukumnya sunnah dan mubah sementara pengobatan dengan sihir hukumnya haram.

4. Tanjim
Tanjim dibagi dua, yaitu tasy'ier dan tafsier. Tasy'ier adalah menjadikan bintang dan benda-benda angkasa sebagai petunjuk penentuan arah mata angin dan letak geografi. Contohnya adalah ilmu falak dan astronomi. Sedangkan tafsier adalah menjadikan bintang dan benda-benda angkasa sebagai dasar ramalan untuk masalah gaib, misalnya zodiak dan astrologi. Menggunakan tasy'ier diperbolehkan sementara menjalankan tafsier hukumnya haram.  
 
5. At-Tiyaroh
Keyakinan bahwa suatu binatang atau benda dikaitkan dengan keadaan. Contohnya bila ada kupu-kupu maka ada tamu, jika ada gagak terbang ada yang meninggal, dsb. Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah saw bersabda, "Thiyaroh itu syirik. Thiyaroh itu syirik. Thiyaroh itu syirik." (HR. Abu Dawud).

6. Tama'im
Jimat berupa gelang benang atau tali mantra, bacannya atau sejenisnya itu hukumnya haram.

7. Gulluw (menghormat berlebihan)
Artinya melampaui batas, yaitu menganggap bahwa orang-orang shaleh mempunyai hak-hak khusus dan kedudukan yang hanya milik Allah, dan menyamakan makhluk dengan Khalik.

8. Tabarruk
Memohon keberkahan selain kepada Allah dengan mengunjungi tempat-tempat keramat dan mengusapnya.

9. Menyembelih bukan karena Allah
Penyembelihan apa saja yang diniatkan bukan karena Allah.

Akibat perbuatan syirik
1. Menggugurkan semua amal shalih
"Itulah petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Allah kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." [QS.Al-An'am: 88]

2. Kekal dalam neraka
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun" [QS. Al-Maidah: 72]

3. Halal darah dan hartanya

4. Sembelihan dari orang syirik adalah haram
“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS. At-Taubah: 5]

5. Tidak boleh menikahi dan menikahkan orang musyrik
"Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." [QS. At-Taubah: 28]

Jika kita pernah melakukan syirik, baik besar atau kecil--naudzubillah--maka lekaslah bertaubat. Taubatan nasuha (taubat yang sebenar-benarnya taubat) dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu:
1. Istigfar memohon ampunan Allah dengan mengucapkan astagfirullah'aladziim
2. Berjanji kepada Allah tidak akan mengulangi lagi dosa yang telah diperbuat
3. Menyesali perbuatan dosa yang pernah dilakukan
4. Mengganti amalan dosa yang diperbuat dengan amal shalih

Syirik, kata Ustadz Beben merupakan penyakit aqidah. Penyakit akhlak adalah sekuler, sementara penyakit ibadah adalah bid'ah.

Sunday, March 17, 2013

Quote of the Day

Jabir bin Abdullah ra reported: Messenger of Allah saw said, "Beware of injustice, for oppression will be darkness on the Day of Resurrection; and beware of stinginess because it doomed those who were before you. It incited them to shed blood and treat the unlawful as lawful."

--Shahih Muslim No. 2578

Thursday, March 7, 2013

Hewan dan Teritori

Seandainya orang jatuh ke dalam lubang singa dan dicabik-cabik, sebabnya bukanlah karena singa itu lapar--percayalah, hewan-hewan di kebun binatang diberi makan cukup--atau haus darah, melainkan karena orang tersebut telah melanggar teritorinya.

Itu sebabnya pelatih singa sirkus harus selalu masuk paling dulu ke dalam arena, dengan disaksikan singa-singa asuhannya.Dengan demikian, dia menunjukkan bahwa arena tersebut merupakan teritorinya, bukan teritori singa-singa itu; dan ini dia tekankan dengan cara berseru-seru, berkeliling sambil mengentak-entakkan kaki, dan dengan melecutkan cambuknya. Singa-singa itu jadi terkesan dibuatnya. Mereka menyadari betul posisi mereka yang lebih rendah daripadanya. Perhatikan bagaimana mereka masuk ke dalam arena: para predator perkasa ini, "si raja-raja hutan", masuk dengan ekor terjuntai rendah dan selalu berjalan di tepi arena, yang sengaja dibuat bundar supaya tidak ada tempat bersembunyi bagi mereka. Makhluk di hadapan mereka ini sangatlah dominan, makhluk super-alfa, dan mereka harus patuh pada semua perintahnya. Maka singa-singa ini membuka mulut lebar-lebar, duduk tegak, melompati gelang-gelang berlapis kertas, merangkak di dalam pipa-pipa, berjalan mundur, berguling-guling. "Makhluk ini aneh sekali," pikir mereka bingung. "Belum pernah kami melihat singa hebat seperti dia. Tapi bolehlah dia jadi pemimpin. Dia selalu punya makanan untuk kami dan--jujur saja,teman-teman--segala tingkah polahnya membuat kita sibuk. Lama-kelamaan bosan juga tidur terus-menerus. Setidaknya kita tidak disuruh naik sepeda seperti beruang-beruang cokelat, atau menangkap lemparan-lempara piring seperti simpanse.

Tapi si pelatih sebaiknya memastikan dia tetap menjadi si makhluk super-alfa. Kalau sampai derajatnya turun menjadi "beta", bisa fatal akibatnya. Kebanyakan perilaku tidak ramah dan agresif binatang merupakan ekspresi perasaan tidak aman secara struktur sosial. Binatang di hadapanmu harus tahu persis kedudukannya, apakah dia lebih tinggi atau lebih rendah daripada kau. Kedudukan sosial merupakan kunci bagi binatang tersebut dalam menjalani hidupnya. Kedudukannya akan menentukan dengan siapa saja dia boleh bergaul, dan dalam kapasitas apa; di mana dan kapan dia boleh makan; di mana dia boleh beristirahat, boleh minum, dan seterusnya. Sebelum binatang itu tahu persis kedudukannya, hidupnya merupakan neraka anarki yang tak tertahankan. Dia akan gugup, cepat marah, dan berbahaya. Untunglah bagi si pelatih sirkus, sebab penentu kedudukan sosial di antara binatang-binatang yang lebih besar tidak selalu didasarkan pada ukuran kekuatan semata-mata. Hediger (1950) pernah berkata, "Saat dua makhluk berhadap-hadapan, makhluk yang bisa mengintimidasi lawannya diakui sebagai yang lebih superior kedudukan sosialnya, sehingga penentu kehidupan ini tidak selalu bergantung pada perkelahian; dalam beberapa situasi, satu pertemuan saja sudah cukup." Kata-kata bijak dari orang yang mengerti betul tentang binatang. Mr. Hediger telah bertahun-tahun menjadi direktur kebun binatang, pertama-tama di Kebun Binatang Basel, kemudian di Kebun Binatang Zurich. Dia sangat memahami tingkah polah binatang.

Singa-singa itu mesti dikalahkan dengan otak, bukan dengan kekuatan. Pelatih sirkus menggunakan pendekatan psikologis untuk dianggap sebagai makhluk dengan kedudukan lebih tinggi. Lingkungan yang asing bagi binatang yang bersangkutan, sikap tubuh si pelatih yang tegak, gerak-geriknya yang tenang, sorot matanya yang mantap, langkah majunya yang tidak kenal takut, aumannya yang aneh (misalnya dengan melecutkan cambuk atau meniupkan peluit)--faktor-faktor inilah yang memenuhi pikiran si binatang, membuatnya ragu dan takut, dan memberi penjelasan kepadanya tentang kedudukannya; justru memang hal itulah yang ingin diketahuinya. Setelah merasa puas, si makhluk nomor dua akan surut mundur, dan si nomor satu akan berbalik menghadap penonton sambil berseru, "Kita teruskan pertunjukan ini! dan sekarang, saudara-saudara melompati lingkaran api sungguhan.

Disadur dari Life of Pi karya Yann Martel.

ps. If animals have their own territory, so i as human being have my own territory