Tuesday, January 27, 2009

Dari Pengajian

Minggu kemarin, aku pergi “berburu” bersama mama. Sebenarnya, hari itu ada tawaran menggiurkan dari seorang teman untuk plesiran ke seantero kota Jakarta. Tapi, karena aku sudah janji sama mama jauh-jauh hari, kuputuskan untuk ikut ke pengajian ini. Pembicaranya Ustad Siddiq Amien, MBA., ketua umum Persis Pusat. Ia menjelaskan 10 kriteria aliran sesat. Actually, aku pernah mendapat materi ini. Tapi, tak ada salahnya menambah pengetahuan. Inilah, hasil olahan dari perburuanku..

Dedicated to my father... (karena beliau ingin ikut, tapi tak sempat)

Bismillahirrahmanirrahim

Ada tiga syarat mengapa sebuah aliran disebut sesat, yakni:

a.Hadis Rasulullah SAW. Maaf, saya lupa siapa periwayatnya. Kalau tak salah Muslim. Intinya, saat di padang Mahsyar nanti, kita akan meminta syafaat Rasulullah saw. Kita mendekat kepada Rasulullah saw. Ada beberapa orang yang diberikan syafaat oleh Rasulullah namun tertolak. Rasulullah kemudian bertanya pada Jibril sebab-sebab mereka tidak dapat menerima syafaat Rasulullah. Jibril berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang melakukan bid’ah.

b.QS. Fathir ayat 37 : “Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu.” (Dikatakan kepada mereka), “Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang sesat berada di neraka. Mereka ingin dikembalikan ke dunia agar mereka dapat memperbaiki kesalahan mereka. Sayangnya, itu semua telah terlambat. FYI, ada orang-orang yang sudah di syurga tapi ingin kembali ke dunia. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang mati syahid. Mengapa ingin kembali ke dunia? Agar mereka bisa mengulangi mati syahidnya. Mereka merasa bila mati syahid satu kali mereka berada di suatu tingkatan syurga, bagaimana bila mereka sepuluh kali mati syahid? Ckckckck….

c.QS. Al-Ahzab ayat 66-68: “Pada hari (ketika) wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, “Wahai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”. Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)”. “Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar.”

Ada orang-orang yang sesat disebabkan mengikuti pemimpin atau tokoh masyarakat mereka. Karenanya, mereka memohon agar pemimpin yang menyesatkan mereka diberikan azab dua kali lipat, naudzubillah..

Inilah 10 kriteria aliran sesat versi MUI beserta contoh-contohnya:

1.Mengingkari Rukun Iman dan Rukun Islam
Dari Umar ra. berkata, “Ketika duduk bersama Rasulullah saw pada suatu hari, muncullah seorang laki-laki berpakaian putih bersih, berambut hitam kelam, tidak tampak padanya bekas-bekas bepergian jauh, dan tak seorang un di antara kami mengenalinya. Lalu ia duduk mendekat nabi saw dengan menempelkan lututnya pada lutut beliau kemudian ia meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha beliau, ia berkata,”Wahai Muhammad, beritahu aku tentang Islam.” Beliau bersabda, “Berislam adalah kesaksian kamu bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah, kamu mendirikan shalat dan memberikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah bila kamu mampu melaksanakan perjalanan ke sana.” Orang itu berkata, “Engkau benar.” Kami heran kepadanya, ia bertanya lalu membenarkannya.
Orang itu berkata lagi, “Beritahu aku tentang iman.” Beliau bersabda, “Engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kepada Qadar yang baik maupun yang buruk.” Orang itu berkata, “Engkau benar.” Dst..
(dikutip dari hadits arba’in no.2 riwayat Muslim)
Jelaslah bahwa rukun iman ada enam dan rukun Islam ada lima. Namun, tidak dengan aliran di bawah ini.

Muhammad Al-Husein dalam kitab Ahlussyi’ah mengatakan bahwa dalam aliran syi’ah, rukun iman ada 5, yakni: tauhid, keadilan Allah, kenabian, imamah (kepemimpinan), dan iman kepada hari akhir. Ada dua rukun iman yang berbeda yakni keadilan Allah dan imamah. Kaum syi’ah meyakini bahwa setelah Rasulullah meninggal yang berhak menggantikannya ialah Ali bin Abu Thalib. Dua rukun iman juga tidak ada, yakni iman pada malaikat dan kitab-kitab Allah.

Sementara rukun Islam dalam kaum Syi’ah seperti yang ditulis oleh Muhammad bin Ya’qub Al-Qulaini dalam Ushulul Kafi juz 2 halaman 15 ada lima, yaitu: sholat, zakat, haji, shaum, dan al-wilayah (kepemimpinan). Tak ada syahadat yang mengakui bahwa tak ada tuhan kecuali Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah. Paradigma mereka terhadap sahabat Rasul juga berbeda. Di mata mereka, semua sahabat murtad, kecuali Abu Dzar Al-Ghifari, Al-Uswad, dan Salman Al-Farisi.

2.Meyakini atau Mengikuti Sesuatu yang Tidak Sesuai dengan Dalil Syar’i
Contohnya ialah aliran Islam Liberal dan Lia Eden. Buku Agama dan Tantangan Zaman karya Johan Effendi mengatakan, “Orang Islam sehari semalam minimal membaca ihdinassirathal mustaqiim tujuh belas kali. Itu menunjukkan ia belum mengetahui jalan yang lurus ada di mana. Mungkin jalan yang lurus ada dalam agama lain. Karenanya, umat Islam jangan merasa benar sendiri.” [Oh ya?]

3.Meyakini Turunnya Wahyu Ssetelah Al-Qur’an
Contoh dari nomor tiga ini adalah ajaran Ahmadiyah yang memiliki kitab suci Tadzkiroh yang berbahasa Arab. Padahal, Allah telah menjelaskan dalam QS. Ibrahim ayat 4, “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” Mirza Ghulam Ahmad merupakan laki-laki yang lahir dan besar di daerah Qodian, India. Mengapa kitabnya tidak berbahasa Urdu, melainkan Arab? Dalam kitabnya, Mirza mengatakan, “Barangsiapa yang tidak percaya wahyu yang diturunkan kepadanya (Mirza), maka mereka itu sesat sesesat-sesatnya…” [Ketahuan kan siapa yang sesat?]

4.Mengingkari Otentisitas dan Keaslian Al-Qur’an
Contoh: Jaringan Islam Liberal dan Syiah. Dalam kitab Ushulul Kafi juz 2 halaman 350, Abu Abdillah berkata, “Qur’an yang dibawa malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw adalah 17.000 ayat. Mereka punya mushab Fatimah, yaitu kitab seperti Al-Qur’an milik kamu (Islam kita kini), tapi tebalnya 3x lipat Qur’an yang ada. Demi Allah, dalam kitab ini tidak ada satu huruf pun yang sama dengan kitab kamu.” Lalu, bahasa apa yang digunakan dalam kitab Syiah?

Ustad Siddiq juga menjelaskan bahwa Syiah membenci Umar karena ada dendam sejarah. Dulu, Iran adalah kerajaan Persia. Tak ada satu pun kerajaan yang dapat menghancurkan Iran, bahkan Romawi sekalipun. Namun, Umar dalam panji Islam berhasil menguasai Persia sehingga ada semacam sakit hati hingga kini yang dihembuskan kaum musyrik.

Contoh kesesatan lainnya ialah Majalah Sir’ah no. III bulan Januari yang menyebutkan, “Berdasarkan temuan kontemporer tidak ada innaddina ‘indallahil ‘Islam, tapi innaddina ‘indallahil hanafiyah (toleransi)”. Fiqh Lintas Agama halaman 34-35 juga menyebutkan, “Lucunya, umat Islam mengakui keudikannya, justru fanatikus agama menghargai keotentikan wahyu dari intervensi manusia, padahal yang asli ¼ saja. Mereka membela supremasi teks Al-Qur’an, the original one, made in Tuhan. Ini adalah lelucon yang tidak lucu dari umat Islam yang terbaik dari sepanjang sejarah itu.”
[Kalau kita udik, kalian apa?]

5.Menafsirkan Al-Qur’an Tidak Berdasar Kaidah Tafsir
Salah satu contohnya ialah ajaran Isa Bugis. Pada umur 21 tahun, Isa Bugis bergabung dengan Laskar Mujahidin Aceh. Ia kuliah di UIJ. Di Sukabumi, Isa Bugis kemudian mendirikan lembaga pendidikan. Ia memberikan sentuhan dan aksesori ilmiah pada ajarannya, hingga terkesan bahwa Al-Qur’an sangat ilmiah. Ia berusaha mengilmiahkan agama dan menolak hal-hal yang diterima oleh akal. Karenanya, ia mengingkari mukjizat para nabi dan rasul. Pokok-pokok ajarannya ialah:
- Ka’bah adalah kubus berhala yang dikunjungi turis setiap tahun
- Penganut ilmu fiqh dan tauhid mesti diungsikan ke Pulau Seribu [entah kenapa?]
- Ajaran Nabi Muhammad adalah pembangkit imperialisme Arab
- Indonesia adalah korban dari kebiadaban Arab
- Minuman yang memabukkan belum diharamkan
- Sholat lima kali sehari itu tidak wajib

6.Mengingkari Kedudukan Hadits Nabi Sebagai Ajaran Islam
Qur’an surat Al-Hasyr ayat 7 menyebutkan, “…Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.”
Telah jelas dalam ayat tersebut untuk mengikuti Rasulullah saw. Namun, ada satu aliran yang menolak sunnah Rasulullah saw. Aliran ini disebut aliran ingkar sunnah.

7.Melecehkan dan Merendahkan Para Nabi dan Rasul

8.Mengingkari Nabi Muhammad saw Sebagai Nabi Terakhir

9.Mengubah Pokok-Pokok Ibadah yang Telah Ditetapkan oleh Syariah
Contohnya ialah pimpinan pengajian Ngaji Lelaku yang bernama Roy. Ia mengajarkan shalat dengan dua bahasa kepada pengikut-pengikutnya. [Ribet banget!]

10.Mengafirkan Sesama Muslim Tanpa Ada Dalil Syar’i
Contohnya ialah Islam Jama’ah. Mereka menyembunyikan kebenaran yang disebut bithonah. Orang-orang di luar jamaah mereka adalah kafir. Begitu pula dengan ajaran Lia Eden.

Pertanyaan:
1.Apa yang harus kita lakukan dengan kondisi ini? Saya melihat tidak ada usaha untuk menanggulangi ini semua?
Jawaban:
Ulama sekarang sudah tidak dihormati lagi. Pemerintah juga kurang tegas menghadapi problem ini. Contohnya, ketika ulama-ulama se-Indonesia mengadakan konferensi. Presiden SBY mengatakan bahwa ia akan mengikuti permintaan MUI. Tapi, ketika MUI meminta membubarkan ahmadiyah, tak kunjung dibubarkan. Yang bisa kita lakukan adalah bekerjasama agar ajaran-ajaran sesat tidak muncul di Jakarta.
2.Apakah wanita boleh shalat gerhana di rumah?
Jawaban:
Wanita dibolehkan shalat gerhana di rumah. Shalatnya berbeda dengan shalat lainnya. Ada dua ruku dalam satu rakaat. Jadi, shalat gerhana yang berjumlah dua rakaat memiliki empat kali ruku’. Ketika terjadi gerhana, kita disunnahkan untuk memperbanyak istigfar, berdoa, dan bersedekah.
Sedihnya, saya juga tidak mengikuti shalat gerhana ini…

Sebenarnya, saya juga memiliki beberapa pertanyaan. Namun, waktu zuhur akan hadir sesaat lagi, sesi pertanyaan pun ditutup. Alhamdulillah, aku dapat nomor kontak ustadnya, jadi bisa bertanya lebih lanjut di luar forum.

Oh ya, sayang sekali pengajian ini kebanyakan diikuti oleh kakek-kakek, nenek-nenek, dan ibu-ibu.
Tahu tidak berapa jumlah pemuda atau pemudi yang hadir di sana selain saya?
Sepuluh?
Lima?
Satu?
Salah! Tidak ada.
Masya Allah…!!! Ke mana para generasi muda di hari minggu pagi seperti ini? Husnuzon saja… Mengistirahatkan badan sehabis mengeratkan ukhuwah bersama pasangannya di malam minggu…

Saturday, January 24, 2009

I Admire Him... (Part I)

Saya kagum dengannya, Muhammad Al Fatih (bukan anak FISIP, apalagi mahasiswa Politik :p)

Hari ini Dinar cerita tentang seminar Palestina yang diikutinya. Ia bercerita tentang kisah Muhammad Al-Fatih yang baru saya dengar pertama kalinya.
D untuk Dinar, Me untuk saya, F untuk Funny.

D: Tau nggak? Salah satu resolusi yang ditawarkan Ustad Ferdi untuk menyelamatkan Palestina adalah menjadi muslim yang soleh dan militan
Me: Soleh dan militan? Resolusi itu untuk masyarakat Indonesia?
D: Iya, hal-hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia
Me: Lalu?
D: Ada satu kisah menarik, ustadnya kemudian meminta kita semua, audience yang hadir untuk berdiri, lalu ustadnya menanyakan tiga pertanyaan. Yang menjawab "tidak" silahkan duduk. Pertanyaan pertama, siapa di antara kalian dari akil baligh sampai sekarang tidak pernah meninggalkan shalat wajib?
Me: [deg! emang ada?]
D: Duduk semua dong..
F: Ada Dii.. ada 5 orang gitu, ada akhwatnya juga loh Q..
Me: wahh..
D: Pertanyaan kedua, siapa di antara kalian yang dari akil baligh sampai sekarang tidak pernah meninggalkan shalat rawatib? Nggak ada satupun yang berdiri. Semua audience duduk.
Me: Yang lima orang tadi?
D: Udah duduk
D: Pertanyaan ketiga, siapa di antara kalian yang dari akil baligh hingga kini tidak pernah meninggalkan qiyamullail?
Me: Beuh..
D: Nyusruk semua ke tanah :D
Me: Nyusruk ke tanah? Kenapa gak sekalian aja gali lobang? :D
D: Tau nggak, siapa yang semuanya berhasil tiga-tiganya?
Me: Siapa?
D: Pasukannya Muhammad Al-Fatih
Me: Gw tau tuh Muhammad Al-Fatih, yang ngebebasin Konstantinopel kan? Dia hebat banget loh..
D: iya..
Me: Bahkan pasukannya nggak ketinggalan qiyamullail? Subhanallah..
F: Nggak Dii, bukan pasukannya, itu Muhammad Al-Fatih
F: Jadi gini, pertanyaan itu ditujukan untuk mencari panglima perang yang ditugaskan membebaskan Konstantinopel. Ketika pertanyaan pertama diajukan, semua orang berdiri, tak ada yang menyingkir.
Me: terus..terus?
F: Pas pertanyaan kedua, sebagian prajurit menyingkir, sebagian bertahan
F: Dan ketika pertanyaan ketiga, semuanya menyingkir, kecuali satu, dialah Muhammad Al-Fatih
Me & D: Subhanallah..
F: Subhanallah ya..

Maha Suci Allah atas makhluk-Nya..
Saya tahu Muhammad Al-Fatih membebaskan Konstantinopel di usia belia. Tapi, tak pernah tahu begitu shalihnya ia. Sampai di rumah, saya cerita hal ini sama Papa. Ternyata, papa saya sudah tahu tapi tak pernah cerita. Lupa katanya..

Ternyata, seorang panglima haruslah memiliki kedekatan dengan Allah. Ini terlihat dari shalat wajibnynya, rawatib, dan qiyamullail-nya yang tak pernah ditinggal sejak menginjak usia dewasa. Adakah Muhammad Al-Fatih di masa kini? Aku benar-benar mengaguminya..

ps. Saya pun mencari lebih lanjut tentang Muhammad Al-Fatih, episode selanjutnya insya Allah akan saya tulis setelah pengantar "Dari Redaksi" selesai dibuat..

Friday, January 23, 2009

Bukuku Kubuku

Kemarin, saya habis dari Gramedia. Saya baca 4 buku di sana: Recto Verso, Fiqhud Dakwah, Sang Murobbi, dan satu buku dongeng anak-anak. Ini dia ulasannya..

Recto Verso
Buku yang menarik. Manis dan puitis. Rasanya seperti meminum susu dan memakan roti yang dilapisi selai strowberry dan nanas. Ada 11 kisah. Menurut Dee Lestari, 11 adalah angka yang melambangkan keseimbangan spiritual (bagaimana caranya, silahkan tanya pada sang pengarang).

Every story tells about love. Cinta kepada kekasih, orangtua, sahabat, dan kasih tak sampai. Sebagian besar lebih kepada cinta yang pupus ini, sepertinya ada lima kisah. Yang paling menyedihkan menurut saya ialah Hanya Isyarat.

Ceritanya begini... Empat orang di suatu kafe berkumpul untuk menceritakan kisah sedihnya masing-masing. Orang yang ceritanya paling sedih akan menjadi pemenang. Pemenangnya boleh meminta siapa saja (di antara empat orang tersebut) dan melakukan apa saja. Ada yang bercerita tentang sakit yang diderita, kehilangan sesuatu, dan imajinasi. Sampailah ke orang keempat, ia bercerita tentang temannya yang miskin.

Saking miskinnya, temannya itu hanya makan ayam di bagian punggungnya. Ia selalu makan punggung ayam yang dibelikan ibunya. Ia tak pernah tahu kalau ada bagian lain dari ayam seperti dada atau paha. Ketika ia tahu, ia menjadi sedih. Ternyata, ayam memiliki banyak bagian, tak punggung semata.

Namun, orang ini berkata, "Teman saya lebih bahagia dari saya. Ia bisa menikmati punggung ayam tanpa tahu ada bagian lain. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Sementara saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tidak sanggup saya miliki." Orang ini menyukai seseorang dan ia hanya dapat menikmati punggung wanita yang dicintainya dari kejauhan. Ia merasa sesak napas saat wanita itu menatap matanya. Karenanya, ia hanya duduk dalam gelap dan menikmati masa-masa menatap wanita itu tanpa membiarkan si wanita tahu perasaannya.

Kemudian, ia menjadi pemenang. Ia bisa saja menungkapkan cintanya (karena orang yang dicintainya berada dalam kelompok tersebut). Namun, ia hanya meminta wanita yang dicintainya untuk pergi menyalakan lampu. Ah.. sebal!

Pesan moral:
- Paling enak makan dada ayam, bukan punggung :p
- Lebih enak mendengarkan novel ini sambil baca musiknya. Dengarkan kisahnya, baca musiknya. Karena saya belum membaca musiknya, rasanya terasa ada yang kurang. Lebih nikmat lagi dengan memakan ayam goreng (loh?)

Fiqhud Dakwah
Buku karya Natsir ini sepertinya bagus. Saya tidak baca semuanya karena isinya hampir sama bahkan lebih lengkap di Fiqh Dakwah-nya Mustafa Masyhur. Tapi, saya baca bagian hikmah. And i found something that i've looking for years.. Kata Natsir, mengutip dari tafsir Al-Manar karya Muhammad Abdullah, ada tiga golongan mad'u dakwah:

1. Cerdik cendikiawan, ciri-cirinya cinta kebenaran, berpikir kritis, dan menggunakan akal dan data. Golongan ini disebut hikmah.
2. Golongan awam. Ciri-cirinya, ia belum dapat menangkap pengertian yang tinggi-tinggi (kayaknya aku masuk sini deh :D). Golongan ini disebut mauidzatun hasanah.
3. Golongan ketiga memiliki ciri-ciri yakni tingkat kecerdasannya di antara dua golongan tersebut. Golongan ini disebut mujadalah billati hiya ahsan.

Mengapa obyek dakwah dibagi ke dalam tiga golongan di atas? Ini berdasarkan hadis Rasul, "Kami diperintah, supaya berbicara kepada manusia menurut kadar aqal (kecerdasan mereka masing-masing)." [HR. Muslim]

Makna dakwah itu adalah "ud'unnas minazzulumati ilannuuril islam bil hikmah wal mauidzatil hasanah". Now, i know, apa maksud hikmah, dan bil hasanah. Saya rasa mujadalah billati hiya ahsan juga perlu ditambahkan dalam definisi dakwah tersebut.. (nanti bilang sama ustadnya ah..)

Pesan moral:
- Coba baca buku Fiqh Dakwah karya Mustafa Masyhur
- Anggap dakwah seperti seni, seni mengajak orang kepada jalan Allah. Rasanya akan sangat menyenangkan. Atau seperti dansa. Sebab, dansa tak bisa sendiri, minimal berdua.

Sang Murobbi

Buku ketiga yang saya baca adalah Sang Murobbi. Ini juga tak habis seutuhnya, hanya bab-bab yang aku rasa menarik. Ada satu bab yang masih saya ingat sampai sekarang. Bab itu berjudul lidah. Isinya tentang janji pembesar (baca: pemerintah) kepada rakyat. Banyak janji yang dibuat isinya hanya pembualan besar-besaran. Mungkin karena lidah tak bertulang. Coba kalau lidah manusia seperti lidah buaya yang berduri, setiap akan berbicara kita pasti berhati-hati.

Pesan moral:
- Natsir dan Rahmat Abdullah mirip ya? Sama-sama zuhud, dermawan, cerdas, dan sederhana.
- Lidah buaya adalah tanaman penyubur rambut, khasiatnya dikenal sejak dulu kala. Coba saja!

Buku terakhir adalah buku dongeng anak-anak. Mungkin karena sudah terbiasa ke Gramedia sejak SD dan selalu membaca dongeng, kali ini pun buku-buku macam itu tak ketinggalan kubaca. Aku membaca kisah Beauty and The Beast. Actually, nama tokoh utama wanitanya Belle, bukan Beauty. Kisahnya sama seperti kisah dongeng lain, ada (calon) putri dan pangeran. Hanya saja pangerannya tak tampan, melainkan serigala bermuka seram, sombong pula.

Pangeran ini dikutuk oleh peri karena ia meremehkan rakyat kecil. Sebagai hukuman, muka tampannya menjadi buruk rupa. Namun, sang pangeran diberi tenggat waktu. Ia harus mencari seorang wanita yang mencintainya karena hatinya. Jika deadline lewat, ia akan menjadi raksasa serigala selama-lamanya (ketahuan bohongnya kan?).

Singkat cerita, ada seorang wanita desa bernama Belle. Ia tinggal di istana pangeran yang menyeramkan itu untuk menggantikan ayahnya yang ditawan oleh pangeran buruk rupa (di cerita tidak disebutkan siapa nama pangeran ini?). Belle kemudian bersahabat dengan pangeran tersebut. Tiba-tiba, ayahnya sakit sehingga Belle harus menjenguk ayahnya.

Setelah sampai di rumah, ada seorang pemuda tampan (tapi menyebalkan) yang memaksa Belle menikah dengannya. Belle tidak mau. Ia ingin kembali ke istana. Kemudian cerita berkembang jadi agak mistis yang intinya pemuda itu menyusul ke istana dan bertarung dengan pangeran serigala tersebut. Pangeran ini berhasil ditusuk oleh pemuda congkak yang menyukai Belle. Namun, karena bertarung di atap istana, pemuda yang arogan ini jatuh ke tanah (mungkin meninggal). Belle pun menangis.

Di tengah tangisnya, ia kemudian mengatakan betapa ia sangat mencintai pangeran itu. Tiba-tiba, (ini adalah bagian paling aneh, menurut saya), luka yang parah menjadi sembuh, dan ada sinar yang sangat terang. Tiba-tiba, pangeran yang berwajah buruk rupa menjadi tampan seperti sedia kala (how come?). Pangeran menjelaskan pada Belle kejadian yang sebenarnya. Belle dan pangeran itu pun menikah dan hidup bahagia selama-lamanya.


Dongeng anak kecil yang penuh mistis dan keanehan. Tapi, entah, dari dulu saya selalu suka. Dan selalu membacanya. Mungkin karena semangat perubahan dan kata-kata akhirnya..

Pesan moral:
- Bila ingin mengarang dongeng, gunakan nalar :p
- Carilah pria atau wanita yang baik hatinya dan bagus agamanya. Jika wajahnya tampan atau cantik dan hatinya baik (apalagi imannya selalu menanjak naik), itu bonus untuk anda. Terimalah!^_^

Tuesday, January 20, 2009

Ne Peut Pas Dormir..

"Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."

[Al-Baqarah:277]


ps. how stupid this day..

Monday, January 19, 2009

Muslim Australia Dibalik Jilbab, Kontroversi Tak Kunjung Padam

Dikutip dari Republika Online:

SYDNEY, AUSTRALIA—Senja hampir hilang ketika seorang perempuan muda dengan bikini membawa papan seluncurnya. Bayang-bayang perempuan itu memanjang dan menimpa seorang wanita lain yang berbaring di pantai.

Di pantai yang sama, beberapa wanita muslim muda sedang mengikuti latihan penyelamat pantai, sebagai bagian program negara seharga 600 ribu dollar, yang ditujukan mencerminkan ragam perbedaan di Australia. Banyak penyelamat pantai mengenakan burqini merah dan kuning, pakaian renang tertutup layaknya penyelam. Kostum ini membuat mereka mampu bertugas di garis pantai Australia penuh karang dan arus keras, namun tetap menjalankan perintah agama, menutup aurat.

Lalu di Pantai Cronulla, Selatan Sidney itu menjadi riuh pada Desember 2005, ketika ribuan Warga Australia keturunan Anglo-Saxon menuju pantai dalam rangka aksi anti-muslim, menghasilkan blokade pantai. Kerumunan besar orang berjumlah 5.000 orang, bersatu dalam teriakan dan pesan-pesan spanduk. Mereka berkali-kali meneriakkan kalimat seperti "wog-free-zone (zona bebas kulit berwarna), ''unit pembersihan etnis'' dan ''Lebs go home,'' mengacu pada sekitar 250 ribu warga Australia keturunan Libanon.

Bahkan sejumlah remaja Australia kulit putih mencoretkan kalimat , "Kami Tumbuh di sini, Kalian Terbang dari sini," dengan spidol besar hitam di dada mereka. Itu menjadi salah satu kampanye nyata menyerang imigran non-kulit putih yang mulai kerap datang ke pantai, khususnya kepada populasi muslim yang mulai berkembang di negri kangguru tersebut.

Salah satu hasil kerusuhan tersebut, para wanita muslim menjadi bulan-bulanan politik. Retorika terkait anti-Muslim yang dilontarkan oleh politikus dan media berada di balik topeng perhatian seolah-olah melindungi wanita Muslim. Politisi tiba-tiba menjadi feminis, membicarkan ''wanita kita'' dan ''wanita mereka'' dalam kampanye membebaskan wanita muslim dari apa yang mereka anggap, "agama pembenci wanita''.

.Australia memiliki sejarah rasisme yang panjang. Mulai dari sejak pendirian negara pada 1901 hingga pertengahan 1970-an, pemerintah Australia, menerapkan kebijakan "Australia Putih". Setelah menerima banyak imigran dari Italia dan Asia, baru negara itu meningkatkan kebijakan majemuknya. Namun debat publik tak pernah usai, kekhawatiran aliran imigran Asia akan menguasai Australia kerap dilontarkan, khususnya dari kelompok sayap kanan, Partai Satu Bangsa.

Terlepas dari perdebatan tersebut, wanita muslim, menjadi target serangan fisik bahkan jilbab mereka kerap direnggut paksa di jalan-jalan. Ketika debat atas jilbab sebagai simbol isu besar xenophobia (ketakutan terhadap orang asing) di masyarakat Australia merebak, banyak muslim Australia merasa kesempatan mereka mengekspresikan diri mereka diingkari.

"Jilbab ini adalah identitas saya, dan saya damai dengan ini," ujar Mahboba Rawi, 38 tahun, seorang muslim yang tinggal di, suburb Ryde, Sidney seperti yang dikutip oleh The Indypendent Kamis, 15 Februari.

Lahir di Kabul, Rawi meninggalkan Afghanistan pada usia 14 tahun, melarikan diri dari hukum pemerintah Soviet setelah ia memimpin protes menentang invasi Rusia. Tanpa paspor dan sedikit uang, Rawi melintas menyeberangi gunung dari Kabul menuju Peshawar, Pakistan, lalu ke India sebelum akhirnya menikah dan datang ke Australia sendiri pada 1984, dalam usia 16 tahun.

Di Sidney, Rawi pun mendirikan Mahboba's Promise, yayasan bantuan yang memberikan makanan, perlindungan, perawatan medis, dan pendidikan kepada janda dan anak-anak di Afghanistan. Meski kerja kemanusiaan ia lakukan di tanah kelahiran, ia selalu pulang ke Australia.

"Saya mencintai negeri ini," ujar Rawi merujuk pada Australia,"dari awal saya menapak di atas tanahnya,"

Sejak tiba dua dekade lalu, ia pun mengorganisasi program bahasa Inggris dan pelajaran berenang bagi para wainta di suburb barat Sidney. "Berbicara saja tidak cukup," ujarnya tegas. "Itu pekerjaan sulit untuk membuat orang memahamimu, apa yang saya lakukan ialah sedikit bantuan untuk menunjukkan jika kami pun orang normal seperti yang lain," ujar Rawi.

Bagi Rawi, awal ia mengenakan jilbab bukanlah hal mudah. Ia mulai memakai itu ketika di Australia saat anak lelaki pertamanya meninggal dalam kecelakaan tragis di landmark Kiama Blowhole, sekitar 75 mil dari Sidney. Ia mengaku jilbab membawanya lebih dekat dengan Tuhan.

Ia pun menyatakan niat berjilbab itu tak dipengaruhi suami, ayah, ataupun saudara-saudaranya. "Begitu banyak muslim suka mengenakan jilbab, dan orang tidak menyadari itu. Anda tampil berwarna. Ini fesyen kami, identitas kami, budaya kami, dan agama kami," kata Rawi.

Rawi juga mempercayai jika penentengan dan tindak kekerasan terhadap wanita musim Australia lebih terkait opini publik ketimbang tradisi budaya Australia.

Ia menyalahkan kritik terhadap jilbab di pembicaraan radio, editorial suratkabar yang menyebabkan menghilangnya wanita muslim dari tempat-tempat publik di Sidney. Ia pun takut meninggalkan rumahnya karena tindak kekerasan terhadap wanita muslim berjilbab. "Ini membatasi wanita muslim, membuat mereka terpenjara dalam rumah mereka sendiri,"ujar Rawi. "Setelah tinggal dua puluh tahun di negara ini, baru sekarang saya merasa ngeri dengan tingkat kebencian yang sebelumnya tak pernah ada," imbuhnya.

Konsekuensi berjilbab di Australia, seperti halnya di negara-negara non muslim lain yakni Perancis dan beberapa negara barat, memang tidak sederhana. Pengarang buku "Does My Head Look Big in This?" Randa Abdel Fattah mengatakan ia berhenti mengenakan jilbab karena kesulitan mencari pekerjaan.

Mengikuti kerusuhan pantai Cronulla, pada Oktober 2006, pemerintah oposisi pemerintah, Kim Beazly mengusulkan klausul aturan dalam aplikasi visa Australia, yakni pemohon visa harus memiliki nilai-nilai Australia. Usulan ini pun menuai kritik keras, karena mengalihkan fokus dari masalah internal Australia, dan menjadikan orang luar sebagai pihak yang ditakuti dan dikontrol.

Taghred Chandab, 29, seorang jurnalis dan pengarang penerima penghargaan atas buku berjudul The Glory Garage--buku tentang imigran muslim Libanon di Australia, menyatakan usulan tersebut mengerikan dan mengganggu, serta meragukan apakah banyak orang kulit putih kelahiran Australia juga lulus tes " nilai-nilai Australia'' tadi.

''Terpisah dari kriket, mengenakan tank top, dan celana dalam, yang selalu menjadi stereotip indentitas mereka, seseorang tidak boleh memberi satu label untuk menjadi seorang Australia," ujarnya. "Menjadi seorang warga Australia meliputi banyak nilai, yang saya yakini, bersifat umum dan dapat diaplikasikan di seluruh negara," tegas Chandrab./it

Tahu tidak mengapa saya berjilbab?

Selain merupakan perintah Allah, saya berjilbab untuk menentang musuh Allah. Dan saya benci didominasi..

Wednesday, January 14, 2009

Boycott Israel! Protect Palestine!

Here are the list of Israel's product that we must boycott!



ps. I must fight to not buy something in Carrefour! Insya Allah, I can..

Orangtuaku, Orangtuamu

Yang kau cintai ini lahir dari seorang ibu
Berkuah peluh, berdarah-darah meregang nyawa setelah masa panjang
Yang kau cintai ini adalah putri permata hati ayah
Tangan yang pegal sepulang kerja pun sembuh begitu menggendong balitanya yang lucu
Yang kau cintai ini adalah rizki terindah bagi orangtuanya
Tawa di saat susah, senyum di waktu sedih, harapan di saat kecewa, ramai di saat sepi, cair di tengah kekakuan, ceria di saat masam, dan canda di tengah ketegangan.
Tapi juga, adalah tangis di suatu kala, yang sebenarnya tak diinginkan.
Yang kau cintai ini mencintai ayah dan ibunya
Dan kekasih adalah ia yang mencintai kecintaan kekasihnya

Ps. Sabar aja Kak, insya Allah, bila saatnya tiba, ada seorang pria datang dan berkata sama Mama dan Papa, "Your daughter will be in good hand, insya Allah.."

Ps2. Also good heart, good religion, and good face (hihihi...)

Ps3. Dikutip dari buku Barakallahu Laka (buku yang saya baca sepanjang liburan di Minang-karena nggak ada buku lain--dan resensinya insya Allah menyusul)