Thursday, March 7, 2013

Hewan dan Teritori

Seandainya orang jatuh ke dalam lubang singa dan dicabik-cabik, sebabnya bukanlah karena singa itu lapar--percayalah, hewan-hewan di kebun binatang diberi makan cukup--atau haus darah, melainkan karena orang tersebut telah melanggar teritorinya.

Itu sebabnya pelatih singa sirkus harus selalu masuk paling dulu ke dalam arena, dengan disaksikan singa-singa asuhannya.Dengan demikian, dia menunjukkan bahwa arena tersebut merupakan teritorinya, bukan teritori singa-singa itu; dan ini dia tekankan dengan cara berseru-seru, berkeliling sambil mengentak-entakkan kaki, dan dengan melecutkan cambuknya. Singa-singa itu jadi terkesan dibuatnya. Mereka menyadari betul posisi mereka yang lebih rendah daripadanya. Perhatikan bagaimana mereka masuk ke dalam arena: para predator perkasa ini, "si raja-raja hutan", masuk dengan ekor terjuntai rendah dan selalu berjalan di tepi arena, yang sengaja dibuat bundar supaya tidak ada tempat bersembunyi bagi mereka. Makhluk di hadapan mereka ini sangatlah dominan, makhluk super-alfa, dan mereka harus patuh pada semua perintahnya. Maka singa-singa ini membuka mulut lebar-lebar, duduk tegak, melompati gelang-gelang berlapis kertas, merangkak di dalam pipa-pipa, berjalan mundur, berguling-guling. "Makhluk ini aneh sekali," pikir mereka bingung. "Belum pernah kami melihat singa hebat seperti dia. Tapi bolehlah dia jadi pemimpin. Dia selalu punya makanan untuk kami dan--jujur saja,teman-teman--segala tingkah polahnya membuat kita sibuk. Lama-kelamaan bosan juga tidur terus-menerus. Setidaknya kita tidak disuruh naik sepeda seperti beruang-beruang cokelat, atau menangkap lemparan-lempara piring seperti simpanse.

Tapi si pelatih sebaiknya memastikan dia tetap menjadi si makhluk super-alfa. Kalau sampai derajatnya turun menjadi "beta", bisa fatal akibatnya. Kebanyakan perilaku tidak ramah dan agresif binatang merupakan ekspresi perasaan tidak aman secara struktur sosial. Binatang di hadapanmu harus tahu persis kedudukannya, apakah dia lebih tinggi atau lebih rendah daripada kau. Kedudukan sosial merupakan kunci bagi binatang tersebut dalam menjalani hidupnya. Kedudukannya akan menentukan dengan siapa saja dia boleh bergaul, dan dalam kapasitas apa; di mana dan kapan dia boleh makan; di mana dia boleh beristirahat, boleh minum, dan seterusnya. Sebelum binatang itu tahu persis kedudukannya, hidupnya merupakan neraka anarki yang tak tertahankan. Dia akan gugup, cepat marah, dan berbahaya. Untunglah bagi si pelatih sirkus, sebab penentu kedudukan sosial di antara binatang-binatang yang lebih besar tidak selalu didasarkan pada ukuran kekuatan semata-mata. Hediger (1950) pernah berkata, "Saat dua makhluk berhadap-hadapan, makhluk yang bisa mengintimidasi lawannya diakui sebagai yang lebih superior kedudukan sosialnya, sehingga penentu kehidupan ini tidak selalu bergantung pada perkelahian; dalam beberapa situasi, satu pertemuan saja sudah cukup." Kata-kata bijak dari orang yang mengerti betul tentang binatang. Mr. Hediger telah bertahun-tahun menjadi direktur kebun binatang, pertama-tama di Kebun Binatang Basel, kemudian di Kebun Binatang Zurich. Dia sangat memahami tingkah polah binatang.

Singa-singa itu mesti dikalahkan dengan otak, bukan dengan kekuatan. Pelatih sirkus menggunakan pendekatan psikologis untuk dianggap sebagai makhluk dengan kedudukan lebih tinggi. Lingkungan yang asing bagi binatang yang bersangkutan, sikap tubuh si pelatih yang tegak, gerak-geriknya yang tenang, sorot matanya yang mantap, langkah majunya yang tidak kenal takut, aumannya yang aneh (misalnya dengan melecutkan cambuk atau meniupkan peluit)--faktor-faktor inilah yang memenuhi pikiran si binatang, membuatnya ragu dan takut, dan memberi penjelasan kepadanya tentang kedudukannya; justru memang hal itulah yang ingin diketahuinya. Setelah merasa puas, si makhluk nomor dua akan surut mundur, dan si nomor satu akan berbalik menghadap penonton sambil berseru, "Kita teruskan pertunjukan ini! dan sekarang, saudara-saudara melompati lingkaran api sungguhan.

Disadur dari Life of Pi karya Yann Martel.

ps. If animals have their own territory, so i as human being have my own territory

No comments: