Tuesday, June 30, 2015

Mu'ayasyah ma'al Quran

Sudah satu bulan saya tidak memperbarui situs ini. Kali ini saya akan membahas kajian yang dibawakan oleh Ustadzah Ai Nurjannah. Allah swt menciptakan manusia untuk satu tujuan, yakni beribadah kepada-Nya. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Quran surat Adz-Dzariyat ayat 56:

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."

Bagaimana cara mengabdi kepada Allah? Allah juga telah menjelaskannya dalam Quran surat Al-Bayyinah ayat 5:

"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."

Dari ayat di atas, kita tahu bahwa untuk menyembah Allah haruslah ikhlas, tentu saja dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Lalu, apa tujuan kita beribadah pada Allah? Kita beribadah agar kita mengenal Allah (ma'rifatullah). Salah satu cara untuk mengenal Allah adalah dengan mengenal kitab-Nya. Al-Quran. Buat saya, Quran itu bagaikan surat cinta dari Sang Khalik yang diturunkan untuk hamba-hamba-Nya. Sebab, isi Quran adalah tentang Allah. Semua yang kita ingin tahu dari Allah dapat kita peroleh dari Quran. Maka, salah satu cara ma'rifatullah adalah dengan mu'ayasyah ma'al Quran.

Mu'ayasyah ma'al qur'an adalah berinteraksi dengan Qur'an. Ada lima cara dalam berinteraksi dengan Al-Quran, yakni:

1. Tasmi' (mendengarkan)
Tasmi' adalah interaksi paling sederhana dengan Al-Quran. Kita hanya perlu menyiapkan dua telinga untuk mendengarkan lantunan Quran yang dibacakan oleh seseorang.

"Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat."
[Al-A'raf: 204]

2. Tilawah (membaca)
Bacalah Al-Quran dengan tartil, yakni tidak terburu-buru dengan memperhatikan tajwid serta makhraj huruf tersebut.

"... Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan."
[Al-Muzzammil: 4]

3. Tadarrus (mempelajari)
Jika kita sudah membaca Quran, maka jangan lupa untuk mempelajari yang telah kita baca tersebut. Dari sebuah survei yang pernah dikemukakan oleh Ustadz Anwar, hanya 2% dari orang Indonesia yang khatam membaca terjemahan dari Quran. Sungguh amat disayangkan sebab membaca arti dari Quran akan menambah kecintaan dan kekaguman kita kepada Allah.

4. Ta'lim (mempelajari)
Jika kita sudah belajar, jangan segan untuk berbagi pada yang lainnya.

"Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, "Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah," tetapi (dia berkata), "Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya!"
[Ali-Imran: 79]

5. Tahfidz (menghapal)

Ketika kita mulai berinteraksi dengan Al-Quran, Al-Quran akan memberikan manfaatnya pada kita, Akan ada rahmat yang berada di qalbu. Apa itu rahmat? Rahmat adalah modal hidup, sebab dengan rahmat hidup penuh kasih sayang. Tanpa rahmat, hidup akan penuh kebencian dan permusuhan.

Manfaat rahmat tertera sebagaimana difirmankan Allah dalam Quran surat Ali-Imran ayat 159:

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."

Ada dua manfaat yang didapat dari membaca Quran, yakni mendapat syafaat dan didampingi malaikat yang selalu berbuat baik.

Ada lima cara agar kita konsisten dalam membaca Al-Quran:
1. Mu'ahadah
Kita harus memantapkan hati untuk membaca Al-Quran. Jika perlu buatlah target, misalnya dalam satu hari setengah juz atau satu juz.

2. Muraqabah
Kita harus yakin bahwa Allah mengawasi kita setiap saat.

3. Muhasabah
Kita melakukan introspeksi dan refleksi atas target yang kita buat.

4. Mu'aqabah
Kita memberi sanksi pada diri kita sendiri jika kita lalai dalam membaca Quran.

5. Mujahadah
Berusaha dan bersungguh-sungguh atas apa yang kita lakukan.

Semoga kita semua menjadi ahlul Quran dan mendapat rahmat dari Al-Qur'an, aamiin.


No comments: