Tuesday, January 27, 2009

Dari Pengajian

Minggu kemarin, aku pergi “berburu” bersama mama. Sebenarnya, hari itu ada tawaran menggiurkan dari seorang teman untuk plesiran ke seantero kota Jakarta. Tapi, karena aku sudah janji sama mama jauh-jauh hari, kuputuskan untuk ikut ke pengajian ini. Pembicaranya Ustad Siddiq Amien, MBA., ketua umum Persis Pusat. Ia menjelaskan 10 kriteria aliran sesat. Actually, aku pernah mendapat materi ini. Tapi, tak ada salahnya menambah pengetahuan. Inilah, hasil olahan dari perburuanku..

Dedicated to my father... (karena beliau ingin ikut, tapi tak sempat)

Bismillahirrahmanirrahim

Ada tiga syarat mengapa sebuah aliran disebut sesat, yakni:

a.Hadis Rasulullah SAW. Maaf, saya lupa siapa periwayatnya. Kalau tak salah Muslim. Intinya, saat di padang Mahsyar nanti, kita akan meminta syafaat Rasulullah saw. Kita mendekat kepada Rasulullah saw. Ada beberapa orang yang diberikan syafaat oleh Rasulullah namun tertolak. Rasulullah kemudian bertanya pada Jibril sebab-sebab mereka tidak dapat menerima syafaat Rasulullah. Jibril berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang melakukan bid’ah.

b.QS. Fathir ayat 37 : “Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu.” (Dikatakan kepada mereka), “Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang sesat berada di neraka. Mereka ingin dikembalikan ke dunia agar mereka dapat memperbaiki kesalahan mereka. Sayangnya, itu semua telah terlambat. FYI, ada orang-orang yang sudah di syurga tapi ingin kembali ke dunia. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang mati syahid. Mengapa ingin kembali ke dunia? Agar mereka bisa mengulangi mati syahidnya. Mereka merasa bila mati syahid satu kali mereka berada di suatu tingkatan syurga, bagaimana bila mereka sepuluh kali mati syahid? Ckckckck….

c.QS. Al-Ahzab ayat 66-68: “Pada hari (ketika) wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, “Wahai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”. Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)”. “Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar.”

Ada orang-orang yang sesat disebabkan mengikuti pemimpin atau tokoh masyarakat mereka. Karenanya, mereka memohon agar pemimpin yang menyesatkan mereka diberikan azab dua kali lipat, naudzubillah..

Inilah 10 kriteria aliran sesat versi MUI beserta contoh-contohnya:

1.Mengingkari Rukun Iman dan Rukun Islam
Dari Umar ra. berkata, “Ketika duduk bersama Rasulullah saw pada suatu hari, muncullah seorang laki-laki berpakaian putih bersih, berambut hitam kelam, tidak tampak padanya bekas-bekas bepergian jauh, dan tak seorang un di antara kami mengenalinya. Lalu ia duduk mendekat nabi saw dengan menempelkan lututnya pada lutut beliau kemudian ia meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha beliau, ia berkata,”Wahai Muhammad, beritahu aku tentang Islam.” Beliau bersabda, “Berislam adalah kesaksian kamu bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah, kamu mendirikan shalat dan memberikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah bila kamu mampu melaksanakan perjalanan ke sana.” Orang itu berkata, “Engkau benar.” Kami heran kepadanya, ia bertanya lalu membenarkannya.
Orang itu berkata lagi, “Beritahu aku tentang iman.” Beliau bersabda, “Engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kepada Qadar yang baik maupun yang buruk.” Orang itu berkata, “Engkau benar.” Dst..
(dikutip dari hadits arba’in no.2 riwayat Muslim)
Jelaslah bahwa rukun iman ada enam dan rukun Islam ada lima. Namun, tidak dengan aliran di bawah ini.

Muhammad Al-Husein dalam kitab Ahlussyi’ah mengatakan bahwa dalam aliran syi’ah, rukun iman ada 5, yakni: tauhid, keadilan Allah, kenabian, imamah (kepemimpinan), dan iman kepada hari akhir. Ada dua rukun iman yang berbeda yakni keadilan Allah dan imamah. Kaum syi’ah meyakini bahwa setelah Rasulullah meninggal yang berhak menggantikannya ialah Ali bin Abu Thalib. Dua rukun iman juga tidak ada, yakni iman pada malaikat dan kitab-kitab Allah.

Sementara rukun Islam dalam kaum Syi’ah seperti yang ditulis oleh Muhammad bin Ya’qub Al-Qulaini dalam Ushulul Kafi juz 2 halaman 15 ada lima, yaitu: sholat, zakat, haji, shaum, dan al-wilayah (kepemimpinan). Tak ada syahadat yang mengakui bahwa tak ada tuhan kecuali Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah. Paradigma mereka terhadap sahabat Rasul juga berbeda. Di mata mereka, semua sahabat murtad, kecuali Abu Dzar Al-Ghifari, Al-Uswad, dan Salman Al-Farisi.

2.Meyakini atau Mengikuti Sesuatu yang Tidak Sesuai dengan Dalil Syar’i
Contohnya ialah aliran Islam Liberal dan Lia Eden. Buku Agama dan Tantangan Zaman karya Johan Effendi mengatakan, “Orang Islam sehari semalam minimal membaca ihdinassirathal mustaqiim tujuh belas kali. Itu menunjukkan ia belum mengetahui jalan yang lurus ada di mana. Mungkin jalan yang lurus ada dalam agama lain. Karenanya, umat Islam jangan merasa benar sendiri.” [Oh ya?]

3.Meyakini Turunnya Wahyu Ssetelah Al-Qur’an
Contoh dari nomor tiga ini adalah ajaran Ahmadiyah yang memiliki kitab suci Tadzkiroh yang berbahasa Arab. Padahal, Allah telah menjelaskan dalam QS. Ibrahim ayat 4, “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” Mirza Ghulam Ahmad merupakan laki-laki yang lahir dan besar di daerah Qodian, India. Mengapa kitabnya tidak berbahasa Urdu, melainkan Arab? Dalam kitabnya, Mirza mengatakan, “Barangsiapa yang tidak percaya wahyu yang diturunkan kepadanya (Mirza), maka mereka itu sesat sesesat-sesatnya…” [Ketahuan kan siapa yang sesat?]

4.Mengingkari Otentisitas dan Keaslian Al-Qur’an
Contoh: Jaringan Islam Liberal dan Syiah. Dalam kitab Ushulul Kafi juz 2 halaman 350, Abu Abdillah berkata, “Qur’an yang dibawa malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw adalah 17.000 ayat. Mereka punya mushab Fatimah, yaitu kitab seperti Al-Qur’an milik kamu (Islam kita kini), tapi tebalnya 3x lipat Qur’an yang ada. Demi Allah, dalam kitab ini tidak ada satu huruf pun yang sama dengan kitab kamu.” Lalu, bahasa apa yang digunakan dalam kitab Syiah?

Ustad Siddiq juga menjelaskan bahwa Syiah membenci Umar karena ada dendam sejarah. Dulu, Iran adalah kerajaan Persia. Tak ada satu pun kerajaan yang dapat menghancurkan Iran, bahkan Romawi sekalipun. Namun, Umar dalam panji Islam berhasil menguasai Persia sehingga ada semacam sakit hati hingga kini yang dihembuskan kaum musyrik.

Contoh kesesatan lainnya ialah Majalah Sir’ah no. III bulan Januari yang menyebutkan, “Berdasarkan temuan kontemporer tidak ada innaddina ‘indallahil ‘Islam, tapi innaddina ‘indallahil hanafiyah (toleransi)”. Fiqh Lintas Agama halaman 34-35 juga menyebutkan, “Lucunya, umat Islam mengakui keudikannya, justru fanatikus agama menghargai keotentikan wahyu dari intervensi manusia, padahal yang asli ¼ saja. Mereka membela supremasi teks Al-Qur’an, the original one, made in Tuhan. Ini adalah lelucon yang tidak lucu dari umat Islam yang terbaik dari sepanjang sejarah itu.”
[Kalau kita udik, kalian apa?]

5.Menafsirkan Al-Qur’an Tidak Berdasar Kaidah Tafsir
Salah satu contohnya ialah ajaran Isa Bugis. Pada umur 21 tahun, Isa Bugis bergabung dengan Laskar Mujahidin Aceh. Ia kuliah di UIJ. Di Sukabumi, Isa Bugis kemudian mendirikan lembaga pendidikan. Ia memberikan sentuhan dan aksesori ilmiah pada ajarannya, hingga terkesan bahwa Al-Qur’an sangat ilmiah. Ia berusaha mengilmiahkan agama dan menolak hal-hal yang diterima oleh akal. Karenanya, ia mengingkari mukjizat para nabi dan rasul. Pokok-pokok ajarannya ialah:
- Ka’bah adalah kubus berhala yang dikunjungi turis setiap tahun
- Penganut ilmu fiqh dan tauhid mesti diungsikan ke Pulau Seribu [entah kenapa?]
- Ajaran Nabi Muhammad adalah pembangkit imperialisme Arab
- Indonesia adalah korban dari kebiadaban Arab
- Minuman yang memabukkan belum diharamkan
- Sholat lima kali sehari itu tidak wajib

6.Mengingkari Kedudukan Hadits Nabi Sebagai Ajaran Islam
Qur’an surat Al-Hasyr ayat 7 menyebutkan, “…Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.”
Telah jelas dalam ayat tersebut untuk mengikuti Rasulullah saw. Namun, ada satu aliran yang menolak sunnah Rasulullah saw. Aliran ini disebut aliran ingkar sunnah.

7.Melecehkan dan Merendahkan Para Nabi dan Rasul

8.Mengingkari Nabi Muhammad saw Sebagai Nabi Terakhir

9.Mengubah Pokok-Pokok Ibadah yang Telah Ditetapkan oleh Syariah
Contohnya ialah pimpinan pengajian Ngaji Lelaku yang bernama Roy. Ia mengajarkan shalat dengan dua bahasa kepada pengikut-pengikutnya. [Ribet banget!]

10.Mengafirkan Sesama Muslim Tanpa Ada Dalil Syar’i
Contohnya ialah Islam Jama’ah. Mereka menyembunyikan kebenaran yang disebut bithonah. Orang-orang di luar jamaah mereka adalah kafir. Begitu pula dengan ajaran Lia Eden.

Pertanyaan:
1.Apa yang harus kita lakukan dengan kondisi ini? Saya melihat tidak ada usaha untuk menanggulangi ini semua?
Jawaban:
Ulama sekarang sudah tidak dihormati lagi. Pemerintah juga kurang tegas menghadapi problem ini. Contohnya, ketika ulama-ulama se-Indonesia mengadakan konferensi. Presiden SBY mengatakan bahwa ia akan mengikuti permintaan MUI. Tapi, ketika MUI meminta membubarkan ahmadiyah, tak kunjung dibubarkan. Yang bisa kita lakukan adalah bekerjasama agar ajaran-ajaran sesat tidak muncul di Jakarta.
2.Apakah wanita boleh shalat gerhana di rumah?
Jawaban:
Wanita dibolehkan shalat gerhana di rumah. Shalatnya berbeda dengan shalat lainnya. Ada dua ruku dalam satu rakaat. Jadi, shalat gerhana yang berjumlah dua rakaat memiliki empat kali ruku’. Ketika terjadi gerhana, kita disunnahkan untuk memperbanyak istigfar, berdoa, dan bersedekah.
Sedihnya, saya juga tidak mengikuti shalat gerhana ini…

Sebenarnya, saya juga memiliki beberapa pertanyaan. Namun, waktu zuhur akan hadir sesaat lagi, sesi pertanyaan pun ditutup. Alhamdulillah, aku dapat nomor kontak ustadnya, jadi bisa bertanya lebih lanjut di luar forum.

Oh ya, sayang sekali pengajian ini kebanyakan diikuti oleh kakek-kakek, nenek-nenek, dan ibu-ibu.
Tahu tidak berapa jumlah pemuda atau pemudi yang hadir di sana selain saya?
Sepuluh?
Lima?
Satu?
Salah! Tidak ada.
Masya Allah…!!! Ke mana para generasi muda di hari minggu pagi seperti ini? Husnuzon saja… Mengistirahatkan badan sehabis mengeratkan ukhuwah bersama pasangannya di malam minggu…

No comments: