Sunday, April 28, 2013

Keteladanan Nabi Muhammad saw dalam Membina Keluarga

Materi di bawah ini disampaikan oleh Ustadz Jeje Zainuddin saat pengajian Johar, Ahad, 28 April 2013. Sebagai ekses globalisasi adalah bercampur baurnya nilai dan norma budaya antar bangsa yang didominasi oleh individualisme, liberalisme, dan hedonisme. Sementara nilai moral dan akhlak agama semakin tersisihkan. Di bawah ini beberapa catatan tentang kerusakan moral yang sedang melanda Indonesia:
  1. Menurut Direktur Rehabilitasi Tunasusila Kemensos, di Indonesia ada sekitar 230.000 wanita tuna susila. Yang tinggal di lokalisasi sekitar 40.000 orang. Menurut Menteri Kesehatan, laki-laki yang jadi pelanggan pelacur tercatat 6,7 juta orang.
  2. Penjualan gadis ABG sekitar 200-300 orang per tahun
  3. Sekitar 2,4 juta wanita melakukan aborsi setiap tahunnya, sekitar 800 ribuan remaja, pelajar dan mahasiswa.
  4. Ada sekitar satu juta kaum gay di Indonesia. Tahun 2010 mereka menyelenggarakan kongres kaum gay sedunia di Jawa Timur tapi ditentang oleh 20 ormas Islam. Mereka memprogandakan kebolehan perkawinan sejenis.
  5. Menurut Sambudiono, Deputi Pengembangan Masyarakat BNN, tahun 2012 pecandu narkoba mencapai 3,3 juta orang. Tahun 2015 diperkirakan mencapai 5,1 juta orang
  6. Menurut ICW, tahun 2012 sebanyak 597 pejabat yang terjerat kasus korupsi dengan kerugian negara 1,22 triliun.
Pertanyaannya, siapakah yang dapat diharapkan mampu menangkal kerusakan semua itu? Menurut Sambudiono, satu-satunya benteng pertahanan yang masih dapat diharapkan adalah keluarga. Karena itu, keluarga adalah benteng pertahanan dan perlawanan terakhir dari perang peadaban global yang sangat ganas ini. Allah berpesan di dalam Al-Qur'an,
"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." [QS. Tahrim ayat 6].

Beberapa keteladanan Nabi saw dalam keluarga yang patut kita contoh adalah:
  1. Kesetiaan Nabi saw kepada Khadijah dan penghargaan atas jasa-jasanya
  2. Kecintaan dan kasih sayang Nabi saw kepada Keluarga
  3. Nabi saw memberikan hak bersenang-senang dengan keluarganya
  4. Nabi saw membantu pekerjaan rumah tangga istri-istrinya
  5. Nabi saw adalah seorang guru bagi keluarganya. Beliau mendidik keluarga dan umatnya segala sesuatu yang baik
Dari Salman ra, ia berkata, sebagian kaum musyrikin bertanya seraya mencomoohkannya, "Saya melihat sahabatmu (Nabi Muhammad) mengajari kalian segala sesuatu, sampai-sampai buang hajat?" Salman berkata, "Ya, tentu. Beliau memerintahkan kami agar jangan menghadap ke kiblat (waktu buang hajat) dan melarang kami beristinja dengan tangan kanan, dan tidak beristinja kurang dari tiga batu yang bukan kotoran binatang dan bukan tulang." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

No comments: