Monday, July 14, 2014

Tausiyah Ramadhan 1435 H - Hari 16

Apakah kita tak sadar bahwa kita menjadi pemimpin atas diri kita sendiri?

Kita menuntut pemimpin jujur padahal perilaku kita pendusta. Bohong menjadi hal yang biasa.

Kita menuntut pemimpin yang amanah tapi kita permisif pada pengkhianat. Kita juga sering khianat, pada janji, ucapan, atau perbuatan.

Kita menuntut pemimpin tegas padahal kita suka berlaku curang. Kena tilang lebih suka damai. Berusaha meringankan hukuman untuk keluarga dan golongan ketika kita zhalim tapi tidak ketika yang dizhalimi orang lain.

Kita menuntut pemimpin sholeh padahal hidup kita jauh dari ajaran agama. Alih-alih menegakkan sunnah, shalat atau berhijab pun ogah. Tiang agama dihancurkan. Kita runtuhkan atap agama. Hidup tanpa pedoman.

Kita menuntut pemimpin berlisan baik padahal lidah kita liar. Kita banyak mengumpat, ghibah dan fitnah terucap. Caci-maki menjadi hiasan hidup. Kata-kata kotor kerap terlontar. Jauh dari dzikir dan istigfar.

Kita menuntut pemimpin taat aturan tapi seringkali kita tidak peduli pada rambu-rambu jalan. Pengurusan ijin ingin diutamakan dan menjadi cepat saat amplop berjalan. Jika pedoman aturan Tuhan saja diterjang apatah lagi aturan buatan manusia?

Kita menuntut pemimpin cerdas tapi terus saja dibodohi oleh informasi yang salah. Betapa banyak orang yang cerdas akhirnya menjadi terlihat bodoh karena lisannya tanpa ilmu.

Pemimpin adalah cermin rakyat.

*Tausiyah dari Mas Mukti Andriyanto dengan beberapa perubahan

No comments: